SEJUMLAH laporan tentang perubahan siklus menstruasi pasca-vaksinasi Covid-19 mulai muncul akhir-akhir ini. Ditambah lagi, beredar informasi di media sosial bahwa vaksin Covid-1 dapat membahayakan kesuburan.
Benarkah vaksin Covid-19 dapat mengganggu siklus menstruasi dan membahayakan kesuburan seseorang, ataukah fenomena perubahan siklus menstruasi tersebut hanya kebetulan terjadi?
Pegiat edukasi Covid-19 dr. Adam Prabata melalui akun Instagram @adamprabata menunjukkan data Public Health England (PHE) terkait >30 ribu perempuan di Inggris melaporkan gangguan menstruasi setelah mendapat vaksin Covid-19.
Gangguan menstruasi tersebut meliputi menstruasi yang terlambat, adanya perdarahan pada vagina, dan perdarahan yang lebih banyak saat menstruasi.
Bagaimana vaksin Covid-19 diduga bisa memengaruhi siklus menstruasi?
Secara sederhana, dr. Adam menjelaskan laporan BMJ (British Medical Journal) bahwa vaksin Covid-19 yang masuk ke tubuh perempuan akan memberi stimulasi pada imun tubuh, yang diduga dapat memengaruhi hormon terkait menstruasi dan memengaruhi sel imun dalam rahim.
Meski demikian, dr. Adam menulis bahwa belum ada bukti bahwa vaksin Covid-19 menyebabkan gangguan menstruasi. Penelitian mengenai efek vaksin Covid-19 terhadap siklus menstruasi masih harus ditunggu hasilnya.
Demikian pula menjawab pertanyaan seputar efek vaksin Covid-19 yang diduga mengganggu kesuburan, dr. Adam menegaskan hal itu tidak terbukti, dengan penjelasan yang bersumber dari BMJ sebagai berikut.
Pertama, pengukuran kesuburan dan tingkat kehamilan tidak berbeda antara orang yang sudah divaksinasi maupun yang belum divaksinasi.
Kedua, angka kehamilan yang tidak diharapkan tidak berbeda antara orang yang sudah divaksinasi maupun yang belum divaksinasi.
Menyimak penjelasan singkat dr. Adam, dapat disimpulkan bahwa meski sudah banyak laporan tentang perempuan mengalami gangguan menstruasi setelah divaksinasi, namun hingga saat ini vaksin Covid-19 BELUM TERBUKTI menyebabkan gangguan menstruasi dan vaksin Covid-19 TIDAK MENYEBABKAN gangguan kesuburan.
Hasil penelitian tersebut tentu dinanti oleh banyak perempuan di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, banyak perempuan mengatakan siklus menstruasi mereka menjadi berantakan setelah divaksinasi, meskipun banyak pula yang mengatakan siklus mereka baik-baik saja, bahkan ada perempuan yang mengaku siklus menstruasinya justru menjadi lancar dibandingkan sebelum divaksinasi.
KOMENTAR ANDA