Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

POLA asuh orangtua dan lingkungan sekitar tentunya akan membentuk karakter dan kepribadian anak yang bisa dibentuk sejak kecil. Beberapa orangtua masih menerapkan pola asuh lama saat mendidik buah hati. Pola itu seperti sudah tertanam di alam bawah sadar dan menjadi refleks saat menghadapi masalah anak.

Bahkan kata "wajar", sudah menjadi hal biasa diucapkan saat melihat anak melakukan hal yang tak sepatutnya. Inilah yang perlu dihindari, agar anak tidak tumbuh menjadi pribadi yang salah.

Ibupedia, dalam akun Instagram ibupedia_id, menjabarkan kebiasaan-kebiasaan anak yang sebaiknya tidak lagi dibiarkan dan dianggap wajar oleh para orangtua. Apa saja?

1. Masuk rumah atau ruangan tanpa permisi

Pernah melihat si kecil masuk rumah orang tanpa permisi? Jangan bilang, "Ah, namanya juga anak-anak, biasa begitu."

Tetap saja, masuk rumah, kamar, atau ruangan orang lain tanpa permisi adalah tindakan yang salah ya, Bunda. Tidak diperkenankan masuk ruangan orang tanpa izin, karena itu sangat tidak sopan.

Beritahukan anak, bahwa tindakan tersebut tidak diperbolehkan. Ajari tata cara bertamu atau berkunjung, yaitu diawali dengan memberi salam, mengetuk pintu, kemudian masuk setelah dipersilahkan.

2. Melampiaskan emosi dengan kekerasan

Terbiasa melihat anak tantrum dengan merusak mainan, memukul, atau tindak kekerasan lainnya? Mulai sekarang, stop perilaku anak yang seperti itu, ya bunda!

Ada baiknya, ketika anak mulai emosi, berikan sedikit ruang untuk meluapkan emosinya, namun tetap dipantau. Selanjutnya, tunjukkan empati dengan memberi pelukan lembut dan kata-kata yang halus.

Jauhkan benda-benda yang berbahaya dan kenali segera kebutuhannya.

Yang terpenting, orangtua jangan terpancing. Ada baiknya, selagi memberi ruang pada anak, orangtua pun bisa ikut menenangkan diri sejenak.

3. Menyerobot antrean dan mengambil yang bukan miliknya

Memang kesabaran anak belum terbentuk dengan baik. Sesekali wajar melihat anak tidak sabar dan kemudian menyerobot antrean.

Namun jangan menjadikannya sebagai kebiasaan, ya! Tetap beritahu anak, bahwa kita memiliki budaya antre yang harus diikuti. Hormati hak orang lain yang sudah lebih dulu datang.

Begitu pula saat anak mengambil milik orang lain. Contoh sederhananya saja, mengambil makanan orang lain tanpa meminta terlebih dulu.

4. Berbicara kasar dan memaki

Untuk yang satu ini, orangtua lebih dulu harus melakukan introspeksi diri, sebab children see children do. Siapa tahu perilaku buruknya karena meniru kebiasaan orangtua.

Jadi, sambil memberitahu anak untuk tidak berbicara kasar dan memaki, ada baiknya Ayah Bunda juga memperbaiki sikap.

5. Melakukan perundungan pada orang lain

Meskipun tujuannya hanya bercanda, perundungan atau mengejek teman bisa disebut sebagai tindakan bullying.

Stop anak untuk melakukan hal itu ya. Ajarkan anak untuk berempati. Tempatkan dirinya pada posisi temannya, jika ia yang diejek, apakah akan diam saja dan tidak marah?

Dengan begitu kesadaran anak akan terbangun perlahan. Dan secara bertahap tidak lagi melakukan perundungan.

6. Tidak menghormati orang yang lebih tua




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting