Ilustrasi batik/Net
Ilustrasi batik/Net
KOMENTAR

BATIK merupakan salah satu item yang pasti dimiliki setiap masyarakat Indonesia. Sebagai orang Indonesia, tentunya bangga mengenakan busana batik. Apalagi UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia yang diakui dunia.

Namun permasalahannya, merawat pakaian batik tidak mudah. Salah-salah mencuci, terkadang batik jadi cepat terlihat kusam. Ada pula batik yang luntur saat dicuci.

Nah, Bram Kushardjanto, pengusaha sosial budaya dan pekerja budaya, membagikan tips merawat batik agar tahan lama dan tidak cepat terlihat kusam.

1. Stop mencuci batik dengan deterjen

Selama ini, kebanyakan masyarakat mencuci batik layaknya mencuci pakaian lain, yaitu dengan menggunakan deterjen. Menurut Bram, itu adalah tindakan salah.

Ada satu bahan pembersih khusus batik yang namanya lerak. Lerak adalah tumbuhan yang dikenal karena kegunaan bijinya yang dipakai sebagai deterjen tradisional.

Batik biasanya dianjurkan untuk dicuci dengan lerak, karena dianggap sebagai bahan pencuci paling sesuai untuk menjaga kualitas batik, terutama warnanya.

"Coba cari di e-commerce, banyak yang menjual lerak. Harganya cukup bervariasi," kata Bram.

2. Ganti kapur Barus dengan merica

Ada lagi nih kebiasaan orang Indonesia untuk mengawetkan pakaian, yaitu menggunakan kapur barus yang disebar di dalam lemari pakaian.

Sekali lagi Bram menegaskan, itu adalah kebiasaan yang salah. Khusus batik, justru hindari penggunaan kapur barus atau kamper sintetik. Sebagai pengganti, cukup taburkan merica di dalam lemari yang tersimpan baju batik.

Apalagi kalau batik yang dimiliki itu batik tulis, cukup tebarkan merica butir ditambah dengan akar wangi.

"Pewarna alami itu makanan ngengat. Biar batik tidak dimakan ngengat, harus dihalau dengan merica. Sebar saja di lemari," saran Bram.

3. Jangan dilipat, tapi digulung

Memperlakukan batik memang tidak sama dengan pakaian biasa. Jika di dalam lemari pakaian biasa disimpan dengan cara dilipat, batik justru penyimpanannya harus digulung. Ruang penyimpanannya pun harus luas.

"Kalau orangtua dulu biasanya menyimpan batik digulung dengan rotan yang panjang. Terus disimpan di lemari," sarannya.

Melipat kain batik dalam jangka waktu yang lama dapat membuat bekas lipatan tertinggal pada kain batik. Lipatan itu akan membuat serat kain mudah robek.

4. Jangan langsung dijemur di bawah sinar matahari

Dalam proses penjemuran, tidak disarankan menjemur batik langsung di bawa sinar matahari. Gunakan pengering mesin cuci, kemudian angin-anginkan saja.

Menjemur batik di bawah sinar matahari dapat membuat warnanya cepat pudar dan tampak kusam atau lusuh.

Setelah dicuci, gunakan gantungan baju agar tak meninggalkan bekas cucian dan jemur di tempat yang teduh serta mendapatkan angin yang banyak.

 




Hannie Hananto Bidik Pasar Afrika untuk Wastra Nusantara Go Global

Sebelumnya

Tren Terkini Kecantikan: Perawatan Gigi yang Jadi Sorotan, Terinspirasi dari Senyum Menawan Song Hye Kyo dan Zendaya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga