Adinda Larasati Dewi Kirana menjadi atlet dengan koleksi medali emas terbanyak dalam PON 20 Papua 2021/ Net
Adinda Larasati Dewi Kirana menjadi atlet dengan koleksi medali emas terbanyak dalam PON 20 Papua 2021/ Net
KOMENTAR

GELARAN Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua resmi berakhir dengan ditandai upacara penutupan di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Jumat (15/10) malam.

Dari sekitar enam ribuan atlet yang bersaing, perenang putri asal Jawa Timur Adinda Larasati Dewi Kirana menjadi atlet dengan koleksi medali emas terbanyak dalam pesta olahraga terbesar di tanah air edisi ke 20 tersebut.

Apa yang diraih atlit cabang olahraga renang ini memang luar biasa. Dalam kondisi masih ada pen yang tertanam di tangannya, ia mampu meraih 8 medali emas dan 1 perak untuk kontingen Jawa Timur.

Perenang 21 tahun itu tampil superior dan seolah menjadi ratu di arena berstandar internasional tersebut. Menyelesaikan finish terdepan pada nomor 200 meter gaya bebas putri, Adinda mengalahkan Angel Gabriella Yus asal DKI Jakarta dan Ressa Kania Dewi dari Jawa Timur.

Mengalami kecelakaan pada Juli 2020 lalu membuat pen tertanam pada salah satu tangannya. Musibah itu sempat mengganggu persiapan Adinda menuju PON Papua karena dia harus naik meja operasi. Setelah itu, selama empat bulan ia pun harus istirahat dan menjauh dari kolam renang. Sempat pula tim dokter menyarankan agar Adinda tidak melakukan aktivitas berat selama satu tahun.

Adinda tak mau rehat terlalu lama, ia sudah mempunyai impian ingin merah lima emas di PON Papua ini dan memberikan yang terbaik untuk Jawa Timur. Dengan tekad yang besar, ia pun kembali menjalani persiapan pada November 2020 dengan kondisi pen masih tertanam di tangan tentunya.

Dikatakan olehnya, saat baru memulai latihan ia kerap merasakan ngilu di tangan. Terlebih saat menyentuh dinginnya air tak jarang membuat lukanya tidak nyaman.

Bahkan, saat berlomba di Arena Akuatik Kampung Harapan PON Papua lalu, nyeri pada tangannya masih terasa. Namun, Ia yakin selama punya keyakinan dan tekad yang kuat, semua rintangan dan tantangan bisa terlewati.

Hasilnya? Seperti disebutkan tadi, ia berhasil menyabet 8 medali emas dan satu perak melebihi harapannya sendiri meraih 5 emas.

Adinda juga menciptakan rekor PON pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu dengan torehan 1 menit 01,65 detik atau lebih baik dari rekor sebelumnya milik Angel Gabreilla Yus dengan 1 menit 01,66 detik di PON 2016 di Jawa Barat.

Seusai PON Papua, Adinda mengatakan akan segera kembali naik meja operasi untuk melepas pen yang tertanam pada tangannya. Ia tak sabar untuk kembali menatap ajang-ajang besar lainnya seperti SEA Games dan Asian Games.

"Setelah itu, saya akan operasi. Semoga cepat pulih," ujar Adinda.

Semangat, keren, kamu luar biasa!

 




Menutup Tahun dengan Prestasi, dr. Ayu Widyaningrum Raih Anugerah Indonesia Women Leader 2024

Sebelumnya

Meiline Tenardi, Pendiri Komunitas Perempuan Peduli dan Berbagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women