Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

TIBA-tiba anak Bunda pulang sekolah dalam keadaan murung, tidak bersemangat, dan berujar, "Bunda, besok aku tidak mau sekolah lagi!" Apa yang ada dalam pikiran Bunda?

Usut punya usut, akhirnya Bunda tahu bahwa si kecil menjadi korban bullying atau dimusuhi oleh teman-temannya. Terkadang tanpa berpikir panjang, Bunda langsung melabrak orangtua teman anak.

Stop berperilaku demikian. Coba Bunda lakukan 7 hal yang disarankan psikolog keluarga Anna Surti Ariani, MPsi, Psi dari Klinik Terpadu, Fakultas Psikologi UI, ini saat tahu si kecil dimusuhi teman-temannya, sebagaimana dikutip dari laman Instagram Sahabat Parenting.

1. Tenangkan diri

Saat mendapati anak menjadi korban perundungan, dimusuhi teman-temannya, yang perlu Bunda lakukan adalah menenangkan diri. Jangan ikut emosional atau menyalahkan orang lain. Yang perlu Bunda ingat, orang yang baik sekalipun bisa punya musuh.

2. Dampingi anak

Setelah Bunda tenang, coba dampingi anak. Saat mendampingi, tanyakan pada anak apa yang terjadi sebelumnya, apa yang ia rasakan, bagaimana perasaannya terhadap teman-temannya, dan lain sebagainya. Tapi, jangan terkesan menginterogasi, ya!

3. Ajak anak introspeksi

Saat Bunda sudah tahu kronologinya, ajak anak untuk introspeksi diri. Tanyakan pada anak apakah ada tindakan atau perkataannya yang membuat temannya itu memusuhinya. Gali lebih dalam lagi, karena siapa tahu anak tidak sadar telah berperilaku tidak menyenangkan.

4. Ajak anak berempati

Ajak anak untuk memposisikan dirinya sebagai temannya itu. Tanyakan bagaimana perasaan teman-temannya yang lain terhadap dia yang memusuhinya.

Jika kemudian si anak tersebut memang tidak disukai yang lain, jelaskan pada si kecil bahwa kemungkinan ada masalah di dalam keluarganya yang menyebabkan dia berperilaku demikian. Jadi, berempatilah.

5. Siapkan anak

Fase ini paling penting dan tidak boleh dihilangkan saat Bunda memutuskan anak untuk bersosialisasi. Jadi siapkan diri anak saat ada teman yang tidak menyukai.

Ajarkan kepada anak, saat ada yang tidak menyukainya kemudian menghasutnya, carilah teman yang tidak terhasut atau bersikap netral. Atau pergi meninggalkan mereka dan mencari tempat di mana ia merasa tidak terganggu.

6. Minta bantuan

Jika permasalahan berlanjut, Bunda bisa minta bantuan. Jika kejadiannya di sekolah, minta tolong guru untuk menengahinya. Atau bila terjadi di luar sekolah, Bunda bisa berkomunikasi dengan orangtua si 'pelaku'.

Maksudnya bukan untuk meluapkan emosi Bunda, tapi mencari solusi untuk mendamaikan anak.

7. Introspeksi diri

Setelah semua hal dilakukan, langkah terakhir adalah introspeksi diri. Mungkin selama ini ada salah dalam cara pengasuhan si kecil.

Bisa jadi sejauh ini anak selalu melihat kedua orangtuanya bertengkar, sehingga ia melampiaskan kekesalannya pada temannya.

Atau saat Bunda terlalu mengalah pada kemauan anak, jadi si kecil pun bersikap sama kepada teman-temannya, senang memaksakan kehendak.

Seperti itulah langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan saat anak dimusuhi atau menjadi korban perundungan.

 




Mengajarkan Anak Usia SD Mengelola Emosi, Ini Caranya

Sebelumnya

Jadikan Anak Cerdas Berinternet Agar Tak Mudah Tertipu Hoaks

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting