Semakin banyak generasi muda yang mulai menyukai kopi, tak hanya sebagai penikmat tapi juga sebagai pelaku usaha kopi/ Foto: dokumentasi @kopitimur
Semakin banyak generasi muda yang mulai menyukai kopi, tak hanya sebagai penikmat tapi juga sebagai pelaku usaha kopi/ Foto: dokumentasi @kopitimur
KOMENTAR

HARI Kopi Internasional (International Coffee Day-ICD) yang diperingati pada 1 Oktober telah berlalu namun atmosfer yang dipenuhi positive vibes untuk memajukan industri kopi masih kental terasa.

Seperti banyak negara di dunia, berbagai bentuk perayaan digelar di Indonesia untuk merayakan Hari Kopi Internasional.

Di Ibu Kota misalnya, Kopi Timur yang berlokasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur menggelar Aero Press Competition untuk melahirkan barista kelas dunia.

Sedangkan di Lampung, Gubernur Arinal Djunaidi menggelar minum kopi bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) di Bandar Lampung dan 13 titik di seluruh kabupaten/ kota dengan menyiapkan 10.000 gelas kopi untuk dinikmati masyarakat Lampung.

Memaksimalkan Potensi Ekspor

Pada tahun 2019, Kementerian Perindustrian menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Indonesia menyumbang 7% produksi kopi dunia atau sebanyak 744 ribu ton.

Target utama ekspor kopi nasional selama ini adalah Malaysia, Filipina, China, Iran, dan Uni Emirat Arab. Namun sebenarnya, potensi ekspor kopi Indonesia masih terbuka sangat lebar. Negara seperti Denmark, Islandia, dan Qatar merupakan negara pengimpor kopi terbesar dengan harga secangkir kopi yang mencengangkan.

Menariknya, angka ekspor Indonesia justru menurun seiring permintaan kopi dalam negeri yang meningkat pesat beberapa tahun terakhir.

Di Tanah Air, kopi telah menjelma menjadi gaya hidup dengan pasar yang lebih luas dari segmentasi usia maupun tingkat sosial ekonomi. Semakin banyak generasi muda yang mulai menyukai kopi, tak hanya sebagai penikmat tapi juga sebagai pelaku usaha kopi.

Industri Kopi Berkelanjutan

Pada perayaan Hari Kopi Internasional tahun ini, 77 negara anggota International Coffee Organization (ICO) yang didukung FAO (Food and Agriculture Organization) sebagai organisasi pangan PBB meluncurkan kampanye Coffee's Next Generation.

Coffee's Next Generation menjadi fokus tahun ini yang menjadi satu bentuk dukungan bagi generasi muda—perempuan maupun laki-laki—mewujudkan ide-ide inovatif mereka untuk memberi manfaat bagi komunitas kopi, terutama untuk pulih kembali dari hantaman pandemi Covid-19, dan meningkatkan kesejahteraan di masa depan.

Hari Kopi Internasional merupakan sebuah perayaan atas keragaman, kualitas, dan semangat semua orang yang terlibat dengan kopi. Pada hari itu, para pecinta kopi dapat berbagi kecintaan mereka sekaligus mendukung jutaan petani kopi yang menggantungkan hidup dari tanaman aromatik ini.

Ide Hari Kopi Internasional 1 Oktober dicetuskan pada Maret 2014 untuk menjadi sebuah perayaan akbar bagi pecinta kopi di seluruh dunia. Meski demikian, sejumlah negara juga memiliki hari kopi nasional masing-masing.

Tantangan New Normal

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 menjelma menjadi krisis kesehatan global yang membawa konsekuensi ekstrem terhadap perekonomian dunia, termasuk sektor kopi.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, permintaan dan penawaran kopi anjlok secara bersamaan. Padahal sebelum pandemi pun, banyak petani kopi yang berjuang keras melawan rendahnya harga kopi dan tantangan terkait iklim dan lingkungan.

Krisis harga kopi ditambah pandemi Covid-19 menciptakan efek kumulatif yang tak hanya menjadi ancaman serius bagi mata pencaharian petani kopi saat ini tapi juga dapat berisiko terhadap sektor kopi di masa depan.

Melihat kondisi terkini, semakin banyak generasi muda dari keluarga petani kopi yang memilih keluar dari 'bisnis keluarga' demi mencari peluang yang lebih progresif dan menguntungkan untuk masa depan mereka. Selain itu, banyak profesi dalam rantai bisnis kopi yang juga bisa hilang akibat makin jauhnya generasi masa depan dari kopi.  

Dengan demikian, Hari Kopi Internasional diharapkan menjadi kesempatan baik untuk mempromosikan dan merayakan kopi sebagai minuman favorit banyak orang di seluruh dunia. Perayaan ini sekaligus mempromosikan praktik bisnis kopi berkelanjutan agar bisa menyejahterakan para petani kopi di masa mendatang.

Coffee's Next Generation adalah sebuah inisiatif global yang menargetkan kaum muda dan enterpreneur berdaya juang tinggi dalam sektor kopi.

Dengan berinvestasi pada generasi muda, diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk sektor kopi, berkontribusi untuk pemulihan sektor kopi, terwujudnya kondisi yang lebih adil dan sejahtera, dan membangun masa depan sektor kopi yang lebih kuat selepas krisis global Covid-19.

Anak-anak muda diharapkan dapat lebih terlibat dalam pengelolaan sektor kopi, mulai dari pertanian kopi sampai ke kedai kopi. Mereka memiliki akses ke keuangan, pengetahuan, pengembangan keterampilan, pembinaan dan pelatihan, serta jaringan.

Semua anggota ICO diharapkan dapat bekerja sama dengan organisasi anak muda, asosiasi industri, organisasi internasional, juga mitra pengembangan dan finansial, serta konsumen kopi agar sektor kopi semakin berjaya di masa depan.
 




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News