BATIK yang merupakan kain tradisional kebanggaan Indonesia kian berkembang. Motif yang ada pun semakin atraktif dan beragam.
Dalam Expo 2020 Dubai, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menghadirkan pameran batik yang menceritakan kekayaan biota laut Indonesia.
Dilansir dari Antara, Plt. Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan & Civil Society PDPKS Sulthan Muhammad Yusa, mengatakan bahwa kehadiran BPDPKS di Expo 2020 Dubai merupakan momentum yang luar biasa. Melalui demo batik biota laut, ia ingin mengajak dunia untuk mencintai laut dan membangun kehidupan yang berkelanjutan pada masa depan generasi-generasi mendatang.
Pembuatan batik menggunakan motif biota laut untuk pameran ini karena Indonesia sebagai negara kepulauan dengan 70 persen wilayah lautan. Kondisi ini membuat Indonesia memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa, lebih dari 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Motif pada batik dahulunya
Menurut Sulthan, batik dipilih sebagai objek pameran karena merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Motif batik juga dapat menyampaikan pesan dan menjadi wadah bercerita melalui seni yang dituangkan dalam setiap simbol, warna, dan goresan canting.
Pengrajin batik yang hadir di Paviliun Indonesia Siti Zunaiyah Budiarty mengatakan bahwa pihaknya membawa batik dengan motif biota laut yang bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat Indonesia atas anugerah kekayaan alam bawah laut.
"Jika dilihat, warna biru pada motif batik ini menggambarkan lautan, sedangkan simbol ikan, terumbu karang, dan rumput laut menggambarkan kekayaan biota laut Indonesia," jelas Siti Zunaiyah Budiarty.
Sebagai upaya lebih ramah lingkungan dan agar limbah yang dihasilkan dapat terurai kembali, bio wax parafin digunakan sebagai pengganti lilin parafin berbasis minyak bumi mentah untuk melukis motif batik.
Bio wax parafin yang terbuat dari minyak kelapa sawit diklaim mampu memberi warna yang lebih cerah dan tajam pada tiap kain.
KOMENTAR ANDA