LEBIH dari 11 juta siswa tingkat sekolah umum dan mahasiswa Venezuela kembali melakukan proses pembelajaran tatap muka pada Senin (25/10) waktu setempat setelah ditutup selama terjadi pandemi Covid-19.
Pembukaan Senin terjadi setelah sebelumnya terjadi beberapa kali penundaan, di tengah puncak baru dalam infeksi dan penundaan vaksinasi.
Menteri Pemuda Mervin Maldonado mengatakan 8,7 juta anak akan kembali ke ruang kelas di seluruh negeri dan sekitar 3,1 juta siswa akan melanjutkan kuliah di universitas.
Namun pembukaan kembali pembelajaran tatap muka bukan tanpa kekhawatiran.
Seorang ibu, Jenny Bejarano, mengatakan bahwa dia merasa sedikit gugup tentang potensi infeksi virus corona ketika dia menurunkan putranya Fabian di sekolah Unit Pendidikan Eksperimental Venezuela di Caracas tengah.
Sementara Bejarano, seorang staf kardiorespirasi di sebuah klinik swasta mengatakan bahwa keraguan itu wajar karena fasilitas kesehatan Venezuela yang tidak memadai.
"Sistem kesehatan kita, itu bukan rahasia dari siapa pun, kurang," kata Bejarano, seperti dikutip dari Reuters.
Dia mengatakan ada kelangkaan obat-obatan dan persediaan yang mendalam.
Perwakilan masyarakat Pedro Zambrano mengatakan bahwa sekitar 40 persen dari 1.700 siswa sekolah yang terdaftar kembali ke kelas pada hari Senin.
"Bagi kami kembali ke kelas adalah penting, tetapi kami memiliki keraguan," kata Maria Clemente, seorang pejabat di Federasi Guru Venezuela, yang memiliki sekitar 325.000 anggota.
"Beberapa guru akan tetap absen karena takut sakit atau karena gaji rendah," katanya, menambahkan bahwa gaji bulanan maksimum untuk anggotanya adalah 118 bolivar, setara dengan 27 dolar AS.
KOMENTAR ANDA