INDONESIA yang dianugerahi sumber daya alam, kebudayaan, dan sumber daya manusia yang luar biasa memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Namun potensi itu sempat meredup dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang berdampak buruk bagi perekonomian. Selama hampir dua tahun, mayoritas pelaku usaha mengeluhkan berkurangnya omzet secara drastis bahkan tak sedikit yang mesti gulung tikar karena tak sanggup menanggung biaya operasional.
Namun seiring kegiatan masyarakat yang beranjak naik dalam kebiasaan baru, perbaikan aktivitas ekonomi nasional juga mulai kembali menggeliat.
Berbekal semangat adaptasi, penguasaan digital marketing, dan kreativitas yang tak tergerus pandemi, para pelaku usaha kini mulai bangkit untuk menjemput kembali kesuksesan yang pernah diraih.
Untuk menandai kesiapan sektor UKM untuk kembali berdaya, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 digelar secara hybrid pada 25 – 30 Oktober 2021 bertempat di Jakarta Convention Center (JCC). ISEF ke-8 tahun ini mengambil tema Magnifying Halal Industries through Food and Fashion Markets for Economic Recovery.
"Delapan tahun kita menggelar ISEF, kontribusi ekonomi syariah semakin nyata. Setiap tahun, Indonesia selalu bergerak maju untuk menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia. Menjalin kerja sama lebih luas dengan berbagai lembaga internasional serta membangun ekosistem ekonomi dan keuangan syariah nasional yang terus berkembang," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengawali pembacaan laporan kegiatan ISEF 2021.
ISEF 2021 dibuka secara resmi oleh Wakil Presiden RI selaku Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) KH. Ma'ruf Amin.
"Dengan terselenggaranya ISEF ke-8 beserta rangkaiannya telah membuktikan bahwa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dan optimisme kita untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, sebagai upaya untuk memajukan kesejahteraan bersama dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Wapres.
KH. Ma'ruf Amin juga menjelaskan bahwa dalam tataran global ekonomi dan keuangan syariah, khususnya sektor keuangan syariah, telah mengalami pertumbuhan lebih cepat daripada keuangan konvensional.
State of Global Islamic Economy Report tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah masyarakat Muslim dunia adalah sekitar 1,9 miliar jiwa dengan total konsumsi produk halal mencapai 2,02 triliun USD. Data tersebut diproyeksikan akan terus meningkat.
"Dalam hal urusan riset dan pengembangan, KNEKS dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) meluncurkan program kerangka riset nasional, yang diharapkan dapat mendorong inovasi dalam menciptakan produk dan jasa syariah yang memiliki daya saing tinggi dan berkelanjutan," ujar Wapres Ma'ruf Amin sekaligus membuka resmi ISEF 2021.
Salah satu yang juga dibahas dalam upacara pembukaan ISEF adalah tentang fesyen yang berpotensi besar untuk sukses di pasar global. Indonesia memiliki banyak desainer berbakat dengan beragam desain busana kreatif. Sejak tahun 2010, Indonesia bahkan telah mencanangkan menjadi pusat fesyen muslim dunia.
Upacara pembukaan ISEF ke-8 dihadiri Mantan Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan jajaran, sejumlah duta besar negara sahabat, para anggota DPR RI, juga Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, serta para pelaku UKM dan UMKM.
KOMENTAR ANDA