Pada dasarnya seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh dan memelihara kesehatan manusia. Dengan demikian tidak ada lagi alasan untuk kita meninggalkan kewajiban shalat/ Net
Pada dasarnya seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh dan memelihara kesehatan manusia. Dengan demikian tidak ada lagi alasan untuk kita meninggalkan kewajiban shalat/ Net
KOMENTAR

SHALAT merupakan amalan yang utama di akhirat nanti. Shalat menjadi rangkaian ibadah yang wajib ditunaikan lima waktu dalam sehari semalam. Shalat subuh, dzuhur, ashar, magrib, dan isya merupakan lima shalat yang menjadi bagian dari rukun Islam.

Allah Swt. berfirman dalam surah Al- Ankabuut ayat 45, “Bacalah kitab  (Alquran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakan salat. Sesungguhnya salat itu mencegah perbuatan keji dan munkar.”

Namun tak hanya sekadar menjadi kewajiban yang wajib dikerjakan demi mengejar pahala dan mencegah kita dari perbuatan keji dan munkar, setiap gerakan shalat juga memiliki manfaat untuk kesehatan manusia.

Bagaimana setiap gerakan shalat berdampak pada kesehatan kita?

Takbiratul Ihram, yaitu berdiri tegak mengangkat tangan sejajar dengan telinga, lalu melipatkan tangan ke perut atau dada bagian bawah dada. Manfaat gerakan ini adalah melancarkan aliran darah dan getah bening serta melatih kekuatan otot lengan. Posisi jantung memungkinkan darah mengalir secara lancar ke seluruh tubuh.

Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang, sehingga aliran darah kaya akan oksigen dan menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah, sikap ini menghindarkan kita dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada bagian tubuh atas.

Rukuk, posisi sempurnanya ditandai tulang belakang yang lurus sehingga bila diletakkan segelas air di atas punggung, air tersebut tidak akan tumpah. Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.

Gerakan ini bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu pada lutut berfungsi merelaksasikan otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah bagian dari latihan bagi kemih sehingga gangguan prostat dapat dicegah.

Sujud, yaitu tubuh menungging dengan meletakkan kedua tangan, lutut, ujung kaki, dan dahi pada lantai. Posisi ini berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak, aliran ini berpengaruhi pada daya pikir seseorang. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan sujud dengan tuma’ninah (tidak tergesa-gesa), agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Selain itu posisi ini menghindarkan seseorang dari gangguan wasir. Teruntuk wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesehatan dan kesuburan organ kewanitaan.

Duduk di antara dua sujud, terdiri dari dua macam yaitu tahiyat awal (iftirosy) dan tahiyat akhir (tawarru’). Perbedaannya terletak pada posisi telapak kaki. Pada saat tahiyat awal, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus ischiadius. Posisi ini mampu menghindari nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan.

Sedangkan pada duduk tahiyat akhir bermanfaat bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin pria (prostat), dan saluran vas deferens. Ketika posisi ini dilakukan dengan benar, mampu mencegah impotensi. Pada variasi posisi telapak kaki pada tahiyat awal dan tahiyat akhir menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali, gerakan dan tekanan harmonis inilah yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ gerak kita.

Salam, yaitu gerakan memutar kepala ke kanan dan ke kiri secara maksimal, bermanfaat untuk merelaksasikan otot sekitar leher dan kepala, juga menyempurnakan aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan kulit wajah.

Allah memerintahkan kita untuk shalat bahkan mewajibkannya, hal itu merupakan bagian dari rahmat yang Allah limpahkan. Shalat menjadi tiang agama karena kekokohannya yang tak hanya melindungi seorang Muslim dari perbuatan keji dan munkar tapi juga berdampak positif bagi kesehatan jasmaninya.

Gerakan shalat juga memiliki filosofi penuh makna. Sujud salah satunya, memiliki falsafah bahwa kita sebagai manusia harus menundukkan diri serendah-rendahnya kepada Allah Swt. Sujud yang dijalankan secara tuma’ninah dan kontinu juga mampu memicu peningkatan kecerdasan seseorang karena setiap inci otak manusia memerlukan aliran darah kaya oksigen dengan lancar. Hal ini diperlukan untuk memaksimalkan kerja otak.

Pada dasarnya, seluruh gerakan shalat bertujuan meremajakan tubuh dan memelihara kesehatan manusia. Dengan demikian tidak ada lagi alasan untuk kita meninggalkan kewajiban shalat. Semoga Allah Swt. menetapkan istiqomah dalam shalat kita.




Menyongsong Resesi 2025 dengan Ketenangan Batin

Sebelumnya

Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur