Muslim Modest Fashion Mastermind Class and Business Linkage menyadarkan para pelaku bisnis fesyen bahwa mereka telah menjadi pemenang di negeri sendiri dan siap menuju pasar global/ FARAH
Muslim Modest Fashion Mastermind Class and Business Linkage menyadarkan para pelaku bisnis fesyen bahwa mereka telah menjadi pemenang di negeri sendiri dan siap menuju pasar global/ FARAH
KOMENTAR

INDONESIA Sharia Economic Festival (ISEF) 2021 terus menyebarkan semangat, dukungan, dan wawasan masyarakat tentang pentingnya industri produk halal dalam kebangkitan perekonomian dengan menggelar acara Muslim Modest Fashion Mastermind Class and Business Linkage bersama 10 desainer senior fesyen muslim serta para pakar industri fesyen, Jumat (29/10/21).

Para desainer yang diundang untuk berbagi pengalaman dalam acara ini adalah Dian Wahyu Utami, Vivi Mar’i Zubedi, Irna Mutiara, Tuty Adib, Indria Miranda, Nina Septiana, Khanaan Shamlan, Cynthia Mahendra, Jeny Tjahyawati, dan Istafiana Candarini.

Acara ini juga dihadiri para ahli di bidang produk halal yaitu Dr. Sapta Nirwanda (Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center & Indonesia Tourism Forum), Jetti Rosila Hadi selaku (Vice Chairwoman of Indonesia Halal Lifestyle Center), Diana Yumanita (Deputy Director Sharia Economy & Finance Department of Bank Indonesia), dan Ria R. Christiana (CEO DBRANCOM).

Muslim Modest Fashion Mastermind Class and Business Linkage menjadi forum yang bertujuan menyadarkan para pelaku bisnis fesyen bahwa mereka telah menjadi pemenang di negeri sendiri dan mesti siap mengepakkan sayap menuju pasar global. Forum ini juga membuka potensi kerjasama pengusaha mode dan lembaga wakaf produktif.

Sesi pertama dibuka dengan perbincangan mengenai tantangan dan peluang pasar global yang dapat dicapai sekaligus mencari solusi agar modest fashion muslim Indonesia bisa maju menembus pasar global dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fasyen muslim dunia.

“Diawali dengan komitmen Bank Indonesia untuk mengembangkan sektor fasyen muslim di Indonesia, kita harus bisa melahirkan suatu program yang berkelanjutan, terstruktur, dan memberikan dampak yang besar dalam jangka panjang. Karena itulah kita membuat program Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA),” papar Diana Yumanita.

Program ini memberikan wawasan dan membagikan kiat agar fesyen muslim memiliki nilai lebih, tidak hanya mengangkat wastra Indonesia tapi juga mengangkat sektor pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Sedangkan sesi kedua yang dibawakan Ria R. Christiana menjadi sesi interaktif dengan para desainer. Perbincangan tersebut membahas bagaimana mimpi-mimpi para desainer direalisasikan dalam real action dan membangun sinergi kolaborasi.

Acara Muslim Modest Fashion Mastermind Class and Business Linkage diakhiri dengan pemaparan tentang IKRA oleh Vivi Zubedi.

 

 




Ingin Mencerahkan Kulit Wajah Secara Alami dalam 3 Bulan? Coba Cara Ini

Sebelumnya

NINA NUGROHO Hadirkan “Peuhaba” di IN2MF 2024: Sustainable Modest Fashion Indonesia dalam Keindahan Wastra Nusantara

Berikutnya

KOMENTAR ANDA