GANGGUAN Psikosomatik adalah keluhan fisik yang timbul atau dipengaruhi oleh pikiran/emosi, bukan oleh alasan fisik yang jelas seperti luka atau infeksi. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun bisa terkena gangguan psikosomatik. Kok bisa?
Ya Bunda, psikologis anak-anak sangat rentan. Walaupun terlihat biasa saja dan enjoy-enjoy saja melewati hari-harinya, namun anak-anak juga mudah mengalami kesehatan mental seperti takut, stres, depresi, atau cemas.
Coba Bunda perhatikan gerak-gerik anak. Jika anak cenderung mudah khawatir, meski keluhannya ringan, rasa tersebut mudah muncul saat berada di bawah tekanan atau saat beban pikiran meningkat.
Atau saat anak mengalami beberapa gejala yang dipicu oleh stres dan seringkali terjadi secara berulang, seperti:
• Sakit perut atau nyeri ulu hati
• Sakit punggung.
• Sakit kepala.
• Mudah lelah.
• Nyeri otot.
• Sesak napas.
• Nyeri dada.
• Jantung berdebar kencang.
• Telapak tangan berkeringat.
Ketika gejala-gejala seperti ini mulai tampak pada anak, segera ditangani. Sebab tidak hanya fisik yang terganggu, tapi hubungan sosialnya juga.
3 Langkah Mengobati Psikosomatik
Dokter biasanya tidak hanya berfokus pada pengobatan gejala fisik saat anak didiagnosis menderita gangguan psikosomatik. Bisa ya, pengobatan dibarengi dengan kondisi mental yang menyebabkan munculnya keluhan fisik.
Ada 3 langkah yang bisa dilakukan Ayah Bunda saat ada mengalami gangguan ini, yaitu:
1. Psikoterapi
Jenis pengobatan psikoterapi yang umumnya dilakukan adalah terapi perilaju kognitif. Tujuannya melatih respon mental seseorang terhadap situasi yang berat.
Pengobatan ini bermanfaat untuk mengurangi keluhan fisik yang biasa diderita orang dengan gangguan psikosomatik.
2. Hipnoterapi
Pengobatan ini bisa berdampingan dengan psikoterapi. Hipnoterapi cukup efektif mengatasi stres dan kecemasan. Hipnosis dapat membuat seseorang mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan ingatan menyakitkan yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadarnya.
Setelah hipnosis menemukan luka tersebut, mereka bisa membantu anak mengolah dan menanggapinya, sehingga tidak berkembang menjadi stres.
3. Obat-obatan
Biasanya digunakan untuk gangguan mental yang menyebabkan gejala psikosomatik. Psikiater umumnya meresepkan obat anti-depresan yang bisa mengurangi nyeri yang berhubungan dengan depresi dan gangguan psikosomatik.
Pada tahapan berikutnya, psikiater akan melatih pasien mengelola stres dengan baik. Tujuannya mencegah atau meredakan gejala psikosomatik saat sedang stres.
KOMENTAR ANDA