Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

KABAR baik disampaikan oleh peneliti Cleveland Clinic, Amerika Serikat. Beberapa waktu lalu diumumkan bahwa mereka telah memulai uji klinis vaksin  payudara tahap 1.

Seperti kita ketahui, kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang menjadi momok untuk perempuan di negara manapun. Terlebih kanker payudara juga merupakan salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh kaum hawa, meski ada juga pria yang mengalaminya.

Dikutip dari laman Mashable Asia, Kamis (4/11), vaksin tersebut dirancang untuk menargetkan protein α-lactalbumin yang biasa diproduksi oleh kanker payudara triple-negatif. Kanker jenis ini dialami oleh sekitar 15 persen dari semua kasus kanker payudara yang ada.

Peneliti utama, G Thomas Budd, mengatakan gagasan umum di balik vaksin ini adalah bahwa α-lactalbumin bisa menjadi apa yang disebut target imunologis - di mana kita dapat merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menyerang sel-sel yang membuat protein itu.

Diketahui, saat ini vaksin untuk mencegah kanker payudara telah memasuki tahap uji coba pada manusia pertama setelah dikembangkan 20 tahun lamanya. Dimana sebelum dilakukan uji coba ke manusia, vaksin tersebut telah diuji coba terlebih dulu ke hewan dan menunjukkan hasil positif. Vaksin dapat memperlambat pertumbuhan tumor, atau bahkan mencegah sejak awal.  Vaksin kanker payudara ini juga telah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat.

Tahap pertama uji coba dilakukan pada 18 hingga 24 pasien yang telah menyelesaikan pengobatan untuk kanker payudara triple-negatif stadium awal dalam 3 tahun terakhir. Mereka yang terlibat dalam penelitian ini menerima tiga vaksinasi masing-masing terpisah selama dua pekan.

"Kami berharap penelitian ini akan mengarah pada uji coba yang lebih maju untuk menentukan efektivitas vaksin terhadap jenis kanker payudara yang sangat agresif ini. Serta bisa menjadi vaksin pencegahan yang akan diberikan kepada wanita sehat untuk mencegah mereka dari kanker payudara triple-negatif, bentuk kanker payudara yang pengobatannya paling sulit, " ujar Thomas.

Sementara itu,  Vincent Tuohy selaku penemu vaksin kanker payudara  mengatakan jika uji coba ini berhasil, vaksin ini bahkan bisa diterapkan pada jenis tumor lainnya.

“Jika berhasil, vaksin ini berpotensi mengubah cara kita mengendalikan kanker yang menyerang orang dewasa dan meningkatkan harapan hidup dengan cara mirip dengan dampak program vaksinasi anak-anak,” ujar Tuohy.

Para ahli memperkirakan penelitian ini akan selesai pada September 2022 mendatang.

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News