Malala Yousafzai bersama sang suami Asser Malik/ Net
Malala Yousafzai bersama sang suami Asser Malik/ Net
KOMENTAR

KABAR baik diumumkan oleh peraih nobel perdamaian yang juga aktivis pendidikan perempuan asal Pakistan, Malala Yousafzai. Melalui akun Twitter @Malala dan Instagram @malala, ia membagikan momen akad nikahnya dengan Asser Malik, manajer tim kriket Pakistan, di Birmingham, Inggris (09/11/21).

"Hari ini sangat membahagiakan dalam hidup saya, Asser dan saya mengikat janji hidup bersama selamanya," tulis Malala.

Unggahan Malala ini langsung dibanjiri hampir 14 ribu komentar dan 329 ribu like dari 2 juta followersnya.

Dituliskan juga oleh Malala, ia bersama sang suami merayakan hari pernikahan di rumah mereka di Birmingham. Ia juga meminta untuk didoakan.

“Kami bersemangat untuk berjalan bersama untuk perjalanan ke depan,” tulis Malala.

Di acara yang digelar di rumah itu, Malala yang kini berusia 24 tahun nampak cantik menggunakan baju berbahan kain sari ala perempuan India lengkap dengan kerudung panjang dan hiasan di kepala. Sementara Asser menggunakan Tuxedo hitam berpadu kemeja putih dan dasi warna merah.

Hanya sedikit kisah Asser yang diketahui publik. Namun pria itu pernah membagikan sebuah foto di akun Instagramnya pada tahun 2019 saat menonton kejuaraan dunia kriket bersama beberapa orang. Dan di antara mereka terdapat Malala.

Pernikahan Malala terbilang mengejutkan, mengingat pada Juli 2021 lalu, ia sempat mengungkapkan pendapatnya tentang pernikahan saat diwawancarai Vogue Inggris.

"Saya masih tidak mengerti mengapa orang harus menikah. Apabila Anda ingin seseorang dalam kehidupan Anda, mengapa Anda harus menandatangani surat pernikahan, mengapa tidak saling bersama saja?" ujarnya saat wawancara sebagai bintang sampul Vogue.

Ibu Malala mengingatkan anaknya untuk tidak mengatakan hal buruk seperti itu. Sang Ibu justru menyarankan Malala untuk menikah karena menurutnya pernikahan adalah sesuatu yang indah.

Beranjak dewasa, Malala merupakan sosok perempuan muda yang akan selalu menginspirasi semua perempuan di seluruh dunia untuk tidak pantang menyerah dan berani membela kebenaran.

Meraih Nobel Perdamaian tahun 2014 di usia 17 tahun, dunia masih mengingat bagaimana kisah Malala belia ditembak di kepala oleh Taliban dalam perjalanan pulang dari sekolah pada tahun 2012.

Penembakan itu terjadi karena ia dianggap terlalu berani menyuarakan hak-hak anak perempuan untuk menuntut ilmu. Ia kemudian dilarikan ke kota Birmingham, Inggris yang hingga kini disebutnya sebagai “rumah” dan menjadi saksi pernikahannya.

 




Dukung Presiden Prabowo Bawa Ahli Medis India ke Indonesia, Andi Arief: Kasihan Rakyat Kecil Tidak Punya Jalan Keluar untuk Transplantasi Organ

Sebelumnya

Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News