Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PENDERITA diabetes sebenarnya masih perlu mengonsumsi gula untuk energi. Tapi tentunya gula yang dikonsumsi adalah gula khusus, yang tidak menyebabkan kadar gula di dalam darah menjadi meningkat.

Berikut ini beberapa rekomendasi pemanis alami untuk para diabetesi, yang aman dikonsumsi.

1. Stevia

Stevia adalah pemanis alami yang berasal dari tanaman Stevia rebaudiana yang banyak tumbuh di Paraguay dan Brazil. Stevia dibuat melalui proses ekstraksi senyawa kimia bernama steviol glycosides, yang terdapat pada daunnya.

Pemanis ini bebas kalori dan tidak menaikkan kadar gula darah. Namun seringkali lebih mahal daripada pengganti gula lainnya.

2. Tagatose

Tagatose atau tagatosa diproduksi menggunakan proses enzimatisasi dari unsur glukosa pada susu. Juga bisa dihasilkan dari beberapa buah-buahan seperti apel, jeruk, dan nanas.

Umumnya digunakan sebagai pemanis pada makanan, penambah tekstur, dan stabilizer rendah kalori.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) sudah memberikan sertifikat yang menyatakan tagatose ini aman dikonsumsi. Dan menurut penelitian, tagatosa memiliki indeks glikemik (GI) yang rendah sehingga cocok untuk mengobati pasien diabetes.

Berlaku pula bagi penderita diabetes yang sedang menjalani diet rendah GI.

3. Sukralosa

Sukralosa terbuat dari sukrosa yang telah melalui proses kimiawi. Rasa manisnya 600 kali lebih tinggi dibanding gula biasa, tetapi kandungan kalorinya sangat rendah. Jadi, aman untuk penderita diabetes.

Sukralosa paling populer dan tersedia secara luas. Biasanya produsen makanan suka menambahkannya ke produk-produk seperti permen karet, sereal, dan lainnya.

Keunggulan lainnya, lebih tahan panas. Karena itu sukralosa dipilih sebagai bahan baku membuat kue dan pemanis minuman panas.

FDA menganjurkan penggunaan sukralosa yang aman adalah sebesar 5 mg per kg berat badan. Misalnya jika berat badan diabetesi 60 kg, maka jumlah sukralosa yang aman dikonsumsi adalah 23 saser per hari.

4. Aspartam

Aspartam sudah tersedia di AS sebagai pemanis buatan sejak 1980-an. Aspartam dipilih karena rasa manisnya 200 kalo lebih dari gula pasir biasa.

Aspartam tidak aman dikonsumsi.oleh orang dengan kelainan genetik langka hang dikenal sebagai fenilketonuria.

FDA menganjurkan jumlah Aspartam yang aman dikonsumsi tidak lebih dari 50 milihram per kilogram berat badan. Ini sama dengan 75 saset kecil untuk 60 kg berat badan seseorang.

5. Gula Batu

Gula batu umum dipakai oleh orang Indonesia. Biasanya disajikan bersama teh poci.

Gula batu berbentuk kristal bening berukuran besar berwarna putih atau kuning kecokelatan.

Secara rasa, gula batu tidak semanis gula pasir, karena adanya air di dalam kristal. Meskipun demikian, jumlah kalori dalam gula batu lebih besar dari gula pasir, yaitu mencapai 25 kalori per sendok teh.

Gula batu juga umumnya terbuat dari gula pasir, sehingga komposisi kimiawinya sama.




Mudah Dilakukan, 5 Olahraga Ini Bantu Turunkan Berat Badan

Sebelumnya

4 Cara Cerdas Memilih Buah Segar dan Matang: Jangan Sampai Tertipu!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health