SETIAP anak memiliki kebiasaan. Tapi tidak semua kebiasaannya itu baik. Salah satunya kebiasaan memukul.
Anak yang suka memukul tentunya memiliki sejumlah alasan. Misalnya mencoba mempertahankan areanya, belum mampu mengekspresikan kebutuhannya dengan kata-kata, tidak nyaman, kurang kegiatan, atau belum mampu menyalurkan emosi.
Kebiasaan seperti ini tidak bisa diabaikan. Karena anak akan terus menyakiti orang lain, dan tidak menutup kemungkinan menyakiti dirinya sendiri, ketika menginginkan sesuatu.
Mengutip dari laman Instagram Sahabat Parenting, ada beberapa cara yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
1. Jangan membalasnya dengan kekerasan
Biasanya, ketika melihat anak melakukan "aksinya", apalagi saat bermain di luar rumah, untuk menghindari rasa malu, orangtua menjadi kesal dan malu. Untuk menutupi rasa itu, tidak jarang anak menjadi sasaran cubitan atau bahkan pukulan.
Stop berperilaku demikian, ya Bunda. Karena anak akan semakin berpikir bahwa pukulan dan tendangan adalah solusi terbaik. Padahal maksud Bunda hanya untuk memberitahu, bahwa memukul itu tidak boleh.
2. Jauhkan dari yang lain
Saat anak "beraksi", segera jauhkan ia dari anak-anak atau orang lain. Alihkan perhatiannya dengan memberikan mainan atau kesibukan lainnya.
Jika ia mengambil mainan dari anak lain, sebaiknya hindarkan dari mainan tersebut. Kemudian beri tahu kalau mengambil mainan secara paksa atau kasar, tidak akan membuatnya mendapat apapun.
3. Ajak diskusi tentang tindakannya
Setelah anak tenang, ajak berdiskusi. Tanyakan mengapa ia memukul atau menendang. Dengarkan jawabannya.
Setelah itu, ajarkan bagaimana cara yang benar. Misalnya lewat kata-kata yang baik, karena kata-kata lebih efektif dibandingkan pukulan atau tendangan.
Dan, katakan ia akan bisa bermain kembali jika tidak menyakiti teman-temannya.
4. Katakan, "Dipukul itu sakit!"
Ketika anak sudah memukul, katakan bahwa memukul itu sakit. Katakan bahwa boleh saja ia marah, tapi tidak dengan memukul.
Jika anak masih berperilaku demikian, jauhkan dari temannya. Beri hukuman untuk berdiri di pojokan selama 1 menit. Ini bermanfaat agar anak bisa menenangkan diri.
5. Ajari untuk meminta maaf
Ketika anak memukul, ajari ia untuk segera meminta maaf. Katakan kalau dipukul itu sakit dan pastinya ia tidak mau mendapat perlakuan yang sama. Dan tidak akan ada teman yang mau bermain bersamanya jika ia terus memukul.
6. Jangan langsung memberikan keinginannya
Ketika anak memukul, hindari memberikan apa kemuannya. Ajarkan bahwa memukul tidak akan membuatnya mendapatkan sesuatu kecuali hukuman.
7. Ajarkan kegunaan tangan yang benar
Katakan kepada anak, bahwa tangan itu memiliki fungsi yang banyak selain memukul. Misalnya untuk mengelus atau memeluk. Jika ia mau mulai memukul, Bunda bisa mengalihkannya dengan mengatakan, "TOS!"
8. Batasi penggunaan gadget
KOMENTAR ANDA