Almas Fauziyah dan Ginaris Sekar Arum, Siswi MAN 2 Kudus, berhasil meraih medali emas dalam ajang Internasional Exhibition for Young‎ Inventors (IEYI)‎ 2021/ Net
Almas Fauziyah dan Ginaris Sekar Arum, Siswi MAN 2 Kudus, berhasil meraih medali emas dalam ajang Internasional Exhibition for Young‎ Inventors (IEYI)‎ 2021/ Net
KOMENTAR

NAMA Indonesia kembali menuai prestasi di ajang kompetisi penelitian tingkat internasional. Dua pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kudus, Almas Fauziyah dan Ginaris Sekar Arum Pinasti meraih medali emas International Exhibition for Young Inventors 2021.

Prestasi tersebut sangat membanggakan mengingat Almas dan Sekar Arum bersaing ketat dengan puluhan peneliti muda dari berbagai negara, termasuk 11 negara yang masuk ke final seperti Rusia, Italia, Singapura, Jepang, Hong Kong, China, dan India.

Dalam kompetisi yang diadakan secara online pada 1 Juni – 1 November 2021 lalu, Almas dan Sekar Arum mempresentasikan alat yang mereka ciptakan di hadapan dewan juri. Dua peneliti muda asal Kudus, Jawa Tengah ini menciptakan Detective Pen; alat pendeteksi zat berbahaya yang terkandung dalam makanan. Alat ini mampu mendeteksi kandungan zat formalin, boraks, serta pewarna sintesis dalam makanan.

Dalam melakukan penelitian ini, mereka memanfaatkan ekstrak beberapa tanaman. Di antaranya ubi ungu, bunga Talam dan bunga Pacar Air. Ekstrak dari tanaman tersebut kemudian dimasukkan ke dalam bagian refill (isi ulang) ballpoint.

"Ide awalnya, kami banyak mendengar berita tentang oknum tidak bertanggung jawab yang menaburkan zat makanan berbahaya dalam makanan yang mereka jual. Hal itu tentu dapat mengakibatkan kerusakan kesehatan dalam jangka waktu yang panjang," ujar Almas Fauziah saat hadir dalam program Anak Negeri Berprestasi Metro TV.

“Kami juga terinspirasi melihat harga test kit yang mahal hingga masyarakat enggan membelinya. Karena itulah kami membuat test kit 3 in 1 ini,” imbuhnya.

Untuk menciptakan Detective Pen ini, Almas dan Sekar Arum melakukan penelitian selama dua minggu di tahun 2020. Mereka kemudian memerlukan waktu selama satu bulan pada tahun 2021 ini untuk mengembangkan dan menyempurnakannya sebelum mengikuti ajang IEYI 2021.

“Alhamdulillah kami meraih medali emas. Benar-benar enggak menyangka. Bangga bisa mengharumkan nama Indonesia dan nama madrasah kami,” ungkap Sekar Arum.

Pembimbing Tim Detective Pen MAN 2 Kudus Widayanto mengapresiasi prestasi Almas dan Sekar Arum serta selalu mendukung penelitian keduanya dengan menyiapkan berbagai fasilitas yang diperlukan.

Untuk ke depannya, Almas dan Sekar Arum di bawah bimbingan guru mereka akan mengembangkan Detective Pen untuk bisa mendeteksi lebih banyak zat berbahaya lainnya.

 

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News