Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

JELANG akhir tahun, virus SARS Cov-2 terus bermutasi. Kabar terakhir menyebutkan, muncul varian Bostwana yang diduga lebih hebat dari varian-varian sebelumnya. Bahkan sejumlah ilmuwan khawatir jika virus ini akan memunculkan ledakan kasus yang baru.

Berikut ini sejumlah fakta mengenai varian Bostwana.

1. Terdeteksi di Afrika Selatan

Virus Corona varian Bostwana, yang memiliki nama B.1.1.529 adalah varian baru yang terdeteksi di Afrika Selatan, dengan jumlah mutasi yang tinggi. Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) mengungkapkan, tercatat ada 22 kasus positif yang didapat setelah pengurutan genom.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan Joe Phaahla bahkan menegaskan, varian baru itu berkolerasi dengan peningkatan eksponensial dalam kasus yang dilaporkan, sehingga menjadi sebuah ancaman besar.

2. Lebih menginfeksi dibanding varian lain

Sejumlah ilmuwan telah melakukan penelitian terhadap varian baru ini. Hasilnya, Bostwana memiliki konstelasi mutasi yang sangat tidak biasa dan mengkhawatirkan.

Mutasi tak biasa itu membantunya menghindari respon imun tubuh, sehingga membuatnya lebih menular.

Tulip de Oliveira, direktur KwaZulu-Natal Research and innovation Squencing Platform mengatakan, varian itu cukup membingungkan. Sebab ada lebih dari 30 mutasi pada spike proteinnya, yang membantu ia menciptakan pintu masuk untuk menginfeksi sel manusia.

"Kalau varian Beta dan Delta hanya memiliki 2 sampai 3 mutasi. Kalau ini (Bostwana) lebih dari 30 mutasi," kata de Oliveira.

3. Bisa dideteksi lewat PCR

Kabar baiknya, meskipun mutasi yang dihasilkan Bostwana sangat banyak, tapi tes PCR masih bisa mendeteksinya.

4. Vaksin diduga kurang efektif lawan Bostwana

Terkait apakah vaksin yang ada saat ini bisa melawan varian baru tersebut, jawabannya cukup mengkhawatirkan. Sebab, vaksin Covid-19 yang sudah ada dibuat berdasarkan spike protein virus Corona yang asli.

Jadi artinya, spike protein baru kemungkinan memiliki perbedaan, sehingga membuat vaksin menjadi kurang efektif.

Tetapi sebagai langkah pencegahan, Profesor Helen Rees dari Kelopmpok Penasihat Teknis Imunisasi Regional Afrika WHO, meminta untuk segera mengeluarkan vaksin Covid-19 ke kawasan Afrika, karena virus tidak hanya tinggal diam di satu negara.

5. Kasus infeksi di Afrika meningkat cepat

Meskipun belum diketahui penyebabnya, sejak munculnya varian Bostwana, angka kasus positif harian meningkat 10 kali lipat sejak awal November.

Afrika Selatan memiliki jumlah pandemi tertinggi di Afrika, dengan 2,95 juta kasus. Sebanyak 89.657 di antaranya berakibat fatal.

Terkait vaksinasi, sudah 41 persen orang dewasa di sana menerima 1 dosis, sementara 35 persen lainnya sudah divaksin lengkap. Capaian itu juga sudah di atas rata-rata vaksinasi Covid-19 kontinental, yaitu 6,6 persen.

6. Varian Bostwana sudah menginfeksi 4 negara

Varian ini menyebar cepat melalui Provinsi Gauteng di Afrika Selatan. Kemudian sekitar 50.lasus teridentifikasi di Afrika, Hong Kong, dan Bostwana.

Di Hong Kong dan Bostwana diketahui virus dibawa oleh pelancong asal Afrika Selatan.

Dan terbaru, Israel melaporkan temua 3 kasus serupa. Begitu mengutip AFP, Jumat (26/11).




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News