Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

PARA ahli dunia, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), masih mencari tahu karakteristik varian baru virus corona yang diidentifikasi di Afrika Selatan, yaitu varian B.1.1.529 atau Varian Omicron.

Sejauh ini, para ahli meyakini varian Omicron dapat berpotensi lebih menular dan berbahaya, termasuk kemungkinannya kebal terhadap vaksin. Hal itu dikarenakan varian Omicron memiliki 32 mutasi, termasuk mutasi yang dinilai berbahaya.

Kendati begitu, para ahli mengaku masih membutuhkan waktu untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna meninjau tingkat berbahaya varian tersebut.

Seorang dokter di Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee yang menangani pasien dengan varian Omicron mengatakan mereka yang sehat dan terinfeksi menunjukkan gejala yang tidak biasa.

Dikutip dari The Telegraph, dokter pertama yang memberi tahu pihak berwenang tentang pasien varian Omicron itu mengaku pertama kali diberitahu tentang kemungkinan varian baru ketika pasien di klinik pribadinya di Pretoria datang dengan gejala yang tidak masuk akal pada bulan ini.

Mereka yang terinfeksi termasuk orang muda, dari berbagai latar belakang dan etnis. Pasien mengalami kelelahan yang hebat, tetapi seorang anak berusia 6 tahun memiliki denyut nadi yang sangat tinggi.

Coetzee mengungkap, tidak ada dari pasiennya yang mengalami anosmia, atau kehilangan kemampuan merasakan atau membau.

"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," kata Coetzee.

Pada 18 November, ketika empat anggota keluarga semuanya dinyatakan positif Covid-19 dengan kelelahan total, dia memberi tahu komite penasihat vaksin negara itu.

Ia mengatakan, secara total, sekitar dua lusin pasiennya dinyatakan positif Covid-19 dengan gejala varian baru. Mereka kebanyakan adalah lelaki sehat yang mengalami kelelahan hebat. Sekitar setengah dari mereka tidak divaksinasi.

"Kami memiliki satu kasus yang sangat menarik, seorang anak, berusia sekitar 6 tahun, dengan suhu dan denyut nadi yang sangat tinggi, dan saya bertanya-tanya apakah saya harus menerimanya. Tetapi ketika saya menindaklanjuti dua hari kemudian, dia jauh lebih baik, "kata Coetzee.

Coetzee menjelaskan semua pasiennya adalah orang sehat, namun dia khawatir varian baru masih dapat menyerang orang tua atau mereka dengan penyakit penyerta seperti diabetes atau penyakit jantung.

"Yang harus kita khawatirkan sekarang adalah ketika orang yang lebih tua dan mereka yang tidak divaksinasi terinfeksi dengan varian baru, dan jika mereka tidak divaksinasi, kita akan melihat banyak orang dengan penyakit yang parah," pungkasnya.




Menteri HAM Natalius Pigai Terima Penghargaan "Tokoh Nasional Demokratis dan Berintegritas” dari JMSI

Sebelumnya

Konsultasi Publik “Rekomendasi Kebijakan Pembangunan Media Massa yang Bertanggung Jawab, Edukatif, Jujur, Objektif, dan Sehat Industri (BEJO’S)": Tantangan Menyelaraskan Idealisme dan Keberlanjutan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News