SEBUAH fakta membuktikan, seorang ibu akan mewariskan kecerdasan pada anak. Fakta ini sudah dibuktikan lewat penelitian di University of Washington.
Hasil penelitian itu mengungkap, ibu memiliki 2 kromosom X, sementara ayah hanya memiliki 1 kromosom X. Artinya, ibu cenderung mentransmisi gen kecerdasan ke anak yang terbentuk dari kromosom X lebih besar daripada ayah.
IQ Dari Gen Ibu
Penelitian yang dilakukan sejak 1994 dan melibatkan 12.000 lebih responden berusia 14 sampai 22 tahun membuktikan, prediktor kecerdasan terbaik adalah IQ dari gen ibu.
Hasil yang sama ditunjukkan dari penelitian di University of Washington, bahwa ikatan emosional yang baik antara ibu dan anak sangat penting bagi pertumbuhan beberapa bagian otak, salah satunya area hippocampus.
Hippocampus sendiri adalah area yang berhubungan dengan memori, belajar, dan respon stres.
Jadi, jika seorang anak mendapatkan dukungan emosional dan intelektual dengan baik, maka area hippocampus mereka lebih besar 10 persen daripada anak-anak yang kurang mendapat dukungan dari ibunya.
Tak Hanya Genetik, Lingkungan Juga Berpengaruh
Walau berbagai penelitian membuktikan demikian, namun kecerdasan anak tidak mutlak dipengaruhi oleh faktor gen. Justru faktor lingkungan memiliki peran besar membentuk kecerdasan anak.
Ahli dari Melbourne University's Graduate School of Education mengatakan, anak tidak hanya berbagi gen saja, tetapi juga berbagi keluarga dan lingkungan. Artinya, dengan siapa anak bergaul, makanan apa yang mereka konsumsi, bagaimana kualitas pendidikannya, dan lainnya, sangat memengaruhi kecerdasan anak.
4 Cara Mendukung Kecerdasan Anak
Karena dukungan ibu sangat besar dalam proses tumbuh kembang kecerdasan anak, maka ada 4 hal yang bisa ibu lakukan untuk mewujudkannya.
1. Ajarkan keterampilan sosial
Sosialisasi sangat penting untuk menumbuhkan kecerdasan anak. Studi di Pennsylvania State dan Duke University menunjukkan adanya korelasi positif antaran keterampilan sosial anak-anak di Taman Kanak-kanak dengan keberhasil mereka di awal masa dewasa.
Karenanya, ajari anak cara menyelesaikan masalah dengan teman, mendengarkan tanpa menyela, dan membantu orang lain di rumah.
2. Tidak Over Protective
Jangan terlalu over protective yang nantinya malah menumbuhkan anak yang manja dan tidak mampu berbuat apa-apa.
Peneliti dari Universitas Harvard Julie Lythcott Haims berpendapat, biarkan anak-anak berbuat kesalahan dan mencari cara sendiri untuk memperbaikinya. Ini adalah hal baik untuk membuat mereka tumbuh cerdas.
3. Stop Memuji
Memuji anak saat ia berhasil melakukan sesuatu, memang baik. Namun, jangan terlalu sering.
Penelitian di Universitas Stanford menunjukkan, memuji anak secara berlebihan justru membuat mereka tidak berusaha maksimal.
4. Batasi Gadget
Studi pada 2017 yang dilakukan Greg L West di University of Montreal mengungkapkan, bermain game dapat merusak otak dan menyebabkan kehilangan sel. Dan menurut American Academy of Pediatrics, waktu terbaik anak bermain gadget harus dibatasi, yaitu 2 jam sehari.
Ibu memang memiliki peluang besar mewariskan kecerdasannya dari kromosom X yang dimiliki kepada anak. Namun tetap harus didukung oleh lingkungan yang baik pula dan pola asuh yang benar.
KOMENTAR ANDA