Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

DURHAKA kepada orangtua adalah salah satu dosa besar, terutama terhadap ibu yang sudah mengandung dan melahirkan.

Durhaka sering diartikan berkata kasar, tidak menuruti perintah, hingga membuat orangtua sakit hati. Namun ternyata ada durhaka lain yang terkadang tidak terlihat dan tidak disadari. Durhaka itu sangat halus, tetapi tetap saja merupakan dosa besar.

Buya Yahya dalam sebuah kanal YouTube Al Bahjah TV yang diunggah beberapa waktu lalu menjelaskan contoh-contoh dosa halus yang kerap dilakukan anak kepada orangtuanya.

Menghindar dari Menolong Orangtua

Ketika seorang ibu sedang sakit, sementara ia memiliki 5 orang anak yang sudah mapan, namun anak-anaknya selalu melihat siapa yang lebih dulu menengok ibu yang sedang sakit.

Kelima anaknya ternyata takut untuk membelikan ibunya obat atau membawanya ke rumah sakit jika lebih dulu datang menjenguk.

Menghindar dari menolong orangtua adalah durhaka halus yang sangat besar dosanya.

Menjadikan Orangtua Asisten Pribadi

Saat anak laki-lakinya berumah tangga, ia dengan sengaja mengajak ibunya untuk tinggal bersama. Alih-alih ingin merawat ibu, ternyata si anak laki-laki ini justru memanfaatkannya sebagai asisten rumah tangga.

Istri yang baru saja dinikahinya ternyata seorang wanita karier. Sehingga ibu akhirnya dimintai tolong untuk memasak dan menjaga rumah.

Saat si istri hamil dan melahirkan, ia kembali meminta tolong ibu untuk merawat anaknya.

Ingat, ini adalah durhaka halus yang juga sangat besar dosanya.

Saling "Melempar" Orangtua

Jauh-jauh dari kampung, orangtua datang untuk menginap. Namun karena rumahnya kecil, si anak lalu "melempar" orangtuanya ke rumah saudaranya yang lebih besar.

"Inipun termasuk durhaka halus kepada orangtua. Anak yang berbakti, saat orangtuanya datang meskipun rumahnya kecil, ia akan berkata, 'untuk ibu akan aku siapkan kamar yang sangat besar, meskipun rumahku sempit'," Kata Buya Yahya.

"Ini urusan orangtua, hati-hati jangan jadi durhaka. Berbanggalah saat orangtua masih membutuhkanmu. Artinya, ia masih menunjukkan kasih sayangnya," demikian Buya.

 




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur