Ilustrasi boneka/ Net
Ilustrasi boneka/ Net
KOMENTAR

DAHULUNYA boneka dibuat untuk dijadikan mainan, tetapi belakangan ini kok malah kita yang dijadikan mainan? Bagaimana bisa manusia modern yang demikian canggih peradabannya dan terlatih bernalar logis masih terjebak yang macam begini?

Sebetulnya, demam boneka arwah tidak lebih dari mengulang-ulang penyakit lama. Lho kok?

Zaman dahulu kala, boneka belum secanggih sekarang, tetapi perannya teramat magis. Cerita-cerita horor yang cukup menggidikkan bulu roma tidak ketinggalan disertai sepak terjang boneka yang seolah-olah memiliki roh.

Ni Thowok contohnya, adalah boneka anak-anak yang dipercaya berkekuatan magis dirasuki roh halus.

Bahkan di berbagai pelosok dunia pun, tersebutlah boneka diyakini memiliki roh tertentu, yang tidak jarang dipakai untuk praktik-praktik ilmu hitam.

Ini kejadiannya di masa lalu ya, yang masih amat tradisional kehidupannya.  

Bagi insan yang kurang kreatif, maka hal-hal lama itu diungkit-ungkit lagi dengan sedikit modifikasi, dan sekarang pun orang-orang dilanda demam boneka arwah. Siapa lagi yang bikin heboh kalau bukan pesohor media, atau kalangan selebritis yang memang perlu membuat sensasi agar ratingnya menjulang tinggi.

Boneka arwah atau spirit idol itu dipercaya punya kekuatan tertentu, energi tersendiri, bahkan memiliki yang semacam roh. Mirisnya lagi, boneka arwah malah diadopsi sebagai anak. Ah!  

Kejutan lainnya adalah dari berbagai platform media massa diketahui berbagai pendapat ulama, baik itu dari Majlis Ulama Indonesia (MUI), maupun dari organisasi Islam semacam Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang mengharamkan boneka arwah, dengan tak tanggung-tanggung menyebutnya syirik.

Sebetulnya ungkapan para ulama itu bukanlah hal yang mengejutkan, bagi kaum muslimin yang mendalami agamanya dengan benar. Boneka arwah menjadi haram karena menganggapnya bernyawa, memiliki kekuatan tertentu.

Islam adalah agama yang logis. Ketika mengharamkan spirit idol, dari dimensi sains pun tidaklah mungkin arwah dapat memasuki boneka. Mustahil, Sis!  

Syirik adalah dosa yang tidak akan pernah diampuni. Al-Qur’an menyebut syirik adalah kezaliman yang besar, sebagaimana surat Luqman ayat 13, yang artinya, “Sesungguhnya syirik adalah benar-benar kezaliman yang besar.”

Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi dalam buku Hadis Qudsi Pilihan (2015: 43) menerangkan, syirik adalah kezaliman yang paling besar, karena zalim adalah merampas sesuatu dari orang yang memiliki hak atas sesuatu itu, lalu memberikannya kepada yang lain. Dan perbuatan zalim yang paling besar adalah menyematkan sifat-sifat ketuhanan kepada selain Allah, dan itulah yang dinamakan syirik.

Apabila para ulama telah menyebut boneka arwah berada pada level syirik, maka kaum muslimin perlu meningkatkan perhatiannya. Karena syirik amatlah besar dosanya.

Islam tentunya bukannya agama yang kaku, boneka pada dasarnya boleh-boleh saja, toh cuma hiasan atau mainan.

Terlebih M. Quraish Shihab dalam buku Islam yang Saya Pahami : Keragaman Itu Rahmat (2018: 255) menerangkan, bukankah istri Nabi, Aisyah ra., di rumah Rasul mempunyai boneka-boneka yang antara lain berbentuk kuda bersayap yang dinamainya “Kuda-kuda Nabi Sulaiman”.

Harap maklum, yang namanya selebritis ya butuh sensasi untuk menggerek popularitas mereka. Jangan heran kalau berbagai hal aneh, janggal hingga tabu pun dapat saja dilakukannya.

Barangkali mereka mempopulerkan boneka arwah bukan bertujuan menggiring kepada syirik, mungkin sekali tidak ada niat kesana (meski kemudian ada sebagian pihak yang tergiring juga ke arah sana).

Namun, bagi kita yang memahami ajaran agama perlu menyaringnya dengan ketat, dan bahkan menunjuki mereka ke jalan kebenaran.

Umat Islam hendaknya tegas dalam memegang teguh prinsip keagamaannya. Tanpa bermaksud menghambat pintu rezeki para selebritis, mereka pun butuh pencerahan agar tidak menyerempet wilayah akidah.  




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur