Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

LEBIH dari 30.000 siswa di Provinsi Kunduz, Afghanistan kehilangan sekolah karena kekerasan politik yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Kepala departemen pendidikan provinsi, Mawlawi Ismail Abu Ahmad mengatakan, sekolah-sekolah di Kunduz terpaksa ditutup karena berada di daerah konflik yang menjadi arena pertempuran antara Taliban dan mantan pasukan keamanan pemerintahan terdahulu.

Salah satu sekolah yang menjadi area pertempuran yang paling sengit adalah SMA Wanita Alchin.

Setelah situasi mereda dengan kaburnya pemerintahan lama dan berkuasanya Taliban, saat ini sekolah tersebut sedang dalam perbaikan, seperti dikutip TOLO News.

Taliban juga mengumumkan unit baru yang berisi 170 orang yang akan melindungi lembaga pendidikan.

Taliban kembali ke tampuk kekuasaan setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Afghanistan pada Agustus tahun lalu. Meski begitu, Taliban belum berhasil mendapatkan pengakuan internasional.




Dukung Riset dan Publikasi Ilmiah, Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta Luncurkan Jurnal Yustisia Hukum dan HAM “JURNALIS KUMHAM”

Sebelumnya

Momen Unik yang Viral, Kebersamaan Presiden Prabowo dan Kucing Bobby Kertanegara di Istana

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News