Kesehatan si kecil sangat ditunjang oleh kebiasaan sehari-hari termasuk berolahraga/ Net
Kesehatan si kecil sangat ditunjang oleh kebiasaan sehari-hari termasuk berolahraga/ Net
KOMENTAR

KESEHATAN sangat erat kaitannya dengan pola hidup sehari-hari. Tak cukup hanya mengandalkan asupan makanan ya Bun, si kecil juga butuh melakukan olahraga untuk mendapatkan tubuh yang sehat hingga dewasa kelak.

Bila orang dewasa memiliki waktu-waktu terbaik untuk berolahraga, lalu bagaimana dengan waktu olahrga terbaik bagi kecil? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini yang Farah.id rangkum dari berbagai sumber.

Kapan waktu yang tepat?

Sedini mungkin. Salah satu alasannya, karena anak yang rajin olahraga sejak dini cenderung membawa kebiasaan baik ini hingga ia dewasa nanti.

American Academy of Pediatrics menganjurkan bahwa durasi aktivitas fisik anak-anak usia sekolah (6 tahun ke atas) paling sedikit 60 menit sehari. Jumlah ini tak perlu dilakukan dalam satu waktu, melainkan dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa jenis aktivitas dengan durasi yang lebih singkat.

Sebagai contoh, 30 menit untuk bersepeda pulang-pergi ke sekolah dan 30 menit untuk bermain sepakbola di sekolah.

Pada tahapan usia sekolah, Bunda pun bisa mulai mendaftarkan si Kecil ke dalam klub olahraga atau ekstrakurikuler yang mereka sukai seperti futsal, karate, basket, bulutangkis, atau klub tari.

Untuk anak yang lebih muda seperti batita, waktu berolahraga yang harus dipenuhi adalah 90 menit sehari. Sedangkan anak pra-sekolah (usia 4-5 tahun) adalah sekitar 2 jam per hari. Bagi anak-anak di tahapan usia ini, olahraga terbaik adalah bermain secara aktif. Sebagai contoh, bermain petak umpet, kejar-kejaran dengan teman sebaya atau saudaranya di sekitar rumah, atau bermain di playground.

Apa sih manfaat olahraga untuk si kecil?

Secara medis, olahraga yang dilakukan sejak dini terbukti efektif menurunkan risiko obesitas, diabetes, serta tekanan darah dan kolesterol tinggi. Kesemuanya ini pada akhirnya akan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari.

Tak hanya itu, anak-anak yang rutin berolahraga juga akan memiliki perkembangan fisik, mental, emosi, dan sosial yang lebih baik. Jaringan penyangga tubuh yang terdiri dari otot, sendi dan tulang juga akan lebih kuat dan lentur. Selain itu, waktu dan kualitas tidur anak yang rutin berolahraga pun lebih baik, sehingga tubuhnya lebih berenergi, lebih fokus dan siap dalam menerima pelajaran.

Melalui olahraga, anak juga dapat belajar cara mengelola emosi dan stres, yang akan memengaruhi rasa percaya dan penghargaan terhadap diri sendiri. Keterampilan sosial, misalnya dalam hal menjalin hubungan pertemanan, juga akan terasah.

Orangtua pun harus aktif berolahraga

Jika ingin si Kecil aktif berolahraga, Anda pun harus aktif. Ini karena anak cenderung meniru apa yang dilakukan orangtuanya. Jadi, Anda harus bisa menyediakan waktu untuk berolahraga dan menjadi contoh.

Ajak si Kecil berolahraga bersama dan tunjukkan padanya bahwa olahraga itu menyenangkan. Sebagai contoh, ajak si Kecil bersepeda atau bermain bola bersama. Jika cuaca kurang mendukung, Anda dapat melakukan olahraga indoor seperti bulutangkis, tenis, atau bowling.

Hal terpenting seputar olahraga pada anak ialah mereka bergerak dan melakukannya dengan teratur. Sebisa mungkin, batasi aktivitas-aktivitas di depan layar seperti menonton TV, gawai atau bermain videogame.

Kedua, yang juga penting, tidak berolahraga secara berlebihan. Ingatkan si Kecil agar ia peka dengan kondisi tubuhnya. Olahraga yang benar seharusnya tidak menimbulkan rasa sakit. Jika ini terjadi, sampaikan padanya untuk bergerak dengan lebih hati-hati atau mengurangi intensitasnya.

Jika anak cenderung kurang aktif, mulailah dengan durasi olahraga yang lebih singkat. Saat anak sudah mulai terbiasa, Anda dapat menambah durasi tersebut sesuai kemampuannya.

Tidak ada batasan khusus tentang kapan anak harus mulai berolahraga. Yang paling penting ialah membuat anak aktif secara fisik sedini mungkin. Jika si Kecil memiliki riwayat penyakit atau mengonsumsi obat-obatan tertentu, berdiskusilah dengan dokter spesialis anak, agar Anda bisa mengetahui jenis olahraga yang paling sesuai dan aman dilakukan oleh si Kecil. Selamat berolahraga ya Nak !
 

Sumber: klikdokter.com




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting