dr. Faheem Younus/ Net
dr. Faheem Younus/ Net
KOMENTAR

PAKAR penyakit menular yang menjadi kerap dipilih rekan sejawatnya menjadi Top Doc di Amerika Serikat, Faheem Younus, MD memberi tahu publik bahwa ia terpapar COVID-19 varian Omicron.

Melalui akun Twitter @FaheemYounus, dokter eksekutif bersertifikat sekaligus peraih Presidential Service Award dari Barack Obama ini membagikan 5 pelajaran berharga yang bisa diambil masyarakat dari pengalaman pribadinya terpapar Omicron.

Dari cuitannya tanggal 15 Januari 2022, diketahui bahwa dr. Faheem mengalami gejala dua minggu sebelumnya dan hasil tes menunjukkan positif COVID-19. Ia berharap hikmah dari pengalaman pribadinya dapat membantu masyarakat untuk menghindari Omicron.

Pelajaran 1: Masker melindungi kita
"Saya telah berada di sekitar pasien COVID lebih dari 1000 kali dalam 2 tahun dan tidak terinfeksi karena masker/ APD. Namun terpapar setelah 2 hari mengikuti acara keluarga tanpa masker. Dan ya, masker berfungsi. Pakailah N95 atau KN95 jika memungkinkan."

Pelajaran 2: Vaksin bekerja dengan efektif
"Vaksin ditambah booster bekerja dengan efektif ketika pasien bisa kembali bekerja setelah 5 hari (sakit) dan ia menceritakan kisahnya di Twitter, tanpa harus berjuang untuk hidup menggunakan ventilator."

Pelajaran 3: Lakukan apa yang kamu katakan
"Saya tidak mengonsumsi steroid, antibiotik, atau paxlovid dan lainnya. Cukup dengan symptomatic therapy (seperti yang sering saya sampaikan sebelumnya). Tidak memerlukan ivermectin, HCQ, zinc. Namun protokol untuk penyakit parah jelas berbeda."

Di antara saran dr. Faheem bagi mereka yang melakukan isolasi mandiri adalah mencatat kondisi harian (suhu tubuh, rasio pernapasan), istirahat yang cukup, makan makanan bergizi seimbang, minum ibuprofen/ parasetamol jika dibutuhkan, serta sebisa mungkin menyenangkan dan menenangkan diri dengan menjauhi stres. Tidak perlu mengonsumsi banyak obat atau suplemen.

Pelajaran 4: Ingatlah titik akhirnya
"Terkena COVID ataupun tidak terkena COVID, kita memang sudah seharusnya memikirkan tentang kematian. Itulah yang membuat kita mampu menempatkan segala sesuatu dalam perspektif yang jernih serta membuat kita mampu mengambil keputusan yang berani dan bermakna."

dr. Faheem menambahkan, herd immunity adalah sesuatu yang baik namun herd mentality (mental gerombolan) alias pola pikir manusia yang dipengaruhi orang lain untuk sekadar mengikuti tren adalah hal yang buruk.

Pelajaran 5: Kenali toleransi risiko kita
"Dapatkan vaksin booster dan pakailah masker N95/ KN95. Jika pun COVID masih menyerang, kemungkinan besar kita akan pulih sepenuhnya. Toleransi risiko setiap orang bisa berbeda. Terapkan ilmu yang ada, lalu ikuti kata hati Anda."

Nama dr. Faheem Younus populer di Tanah Air karena ia banyak memberikan tips dan informasi untuk menangkis serbuan hoaks terkait COVID-19.

Salah satu yang viral pada tahun lalu adalah saat terjadi panic buying terhadap sebuah merek susu cair, dr. Faheem mengklarifikasi bahwa susu tersebut tidak bisa mencegah COVID.

Menariknya, tweet yang ia sebarkan menggunakan Bahasa Indonesia sehingga mudah dipahami.

 




Gunung Lewotobi Kembali Meletus Disertai Gemuruh, Warga Diimbau Tetap Tenang dan Waspada

Sebelumnya

Timnas Indonesia Raih Kemenangan 2-0 atas Arab Saudi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News