EVAPORA bersama Gerakan #akuberdaya yang diinisiasi desainer Nina Nugroho menggelar Evapora Talk Series 35 bertema Kebangkitan UMKM Indonesia yang disiarkan melalui kanal YouTube Evapora pada Jumat (21/1/2022).
Diskusi virtual yang diikuti lebih 3000 peserta itu menghadirkan pembicara Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan CEO CIAS Indrawan Nugroho, dipandu Sam Ipoel dan Arisdiansyah.
Memasuki tahun 2022, data perekonomian Indonesia makin menunjukkan tren positif. Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 4 persen. Tren positif tersebut tentu saja ditandai dengan terbukanya peluang, terutama bagi pelaku UMKM di sektor ekonomi kreatif, untuk bukan lagi menggeliat tetapi bertumbuh dan berkembang.
Kolaboraksi antara Gerakan #akuberdaya dan Evapora yang sudah berlangsung sejak tahun lalu saat ini menyasar 1 juta UMKM untuk dilejitkan keberdayaan mereka. Saat ini, posisi teratas industri kreatif ditempati sektor kuliner, diikuti fesyen lalu kriya.
"Melalui platform pembelajaran secara online, tujuan awal #akuberdaya adalah melejitkan keberdayaan perempuan Indonesia, namun seiring waktu, peminatnya luar biasa, peserta webinar setiap minggu juga banyak laki-laki, akhirnya kami tidak ingin membatasi kebermanfaatan untuk sebanyak mungkin umat," ujar Nina Nugroho.
"Target satu juta UMKM selama satu tahun untuk bisa sustain dan konsisten untuk mengangkat harkat, martabat, dan ekonomi. Walau langkah hanya sedikit, kita harus bergerak. Jangan sampai hari ini sama dengan kemarin. Untuk memperbaiki diri sendiri, lalu keluarga, lalu lingkungan, lalu negara," lanjut desainer yang fokus pada busana muslimah untuk para profesional ini.
Sandiaga Uno: Saatnya UMKM Naik Kelas
Menparekraf Sandiaga Uno menjabarkan visi dan misinya dari sisi pemerintah untuk menjadikan UMKM Indonesia naik kelas.
"Jika UMKM naik kelas, ekonomi lebih bergerak dan lapangan kerja tercipta, pekerjaan meningkatkan penghasilan masyarakat dan tentunya menggeliatkan ekonomi, menambah kinerja pemerintah. Semua itu menjadi siklus yang terus berkembang sesuai peningkatan kelas negara kita menuju negara yang maju," ujar Mas Menteri.
Ia mencontohkan untuk para pelaku UMKM bidang kuliner pemerintah memiliki dua program untuk menjadikan UMKM naik kelas yaitu bedah desain kemasan dan bedah gerai kuliner. Dengan demikian UMKM akan menarik, berdaya saing, dan memiliki kualitas tinggi hingga berujung kenaikan omzet.
Ada empat pesan Kemenparekraf terkait menjadikan UMKM naik kelas yaitu 1) Mendorong pemanfaatan digitalisasi pariwisata dan industri, 2) Memiliki ide inovasif dan kreatif seperti desa wisata dan desa kreatif untuk pemulihan ekonomi dan peningkatan taraf hidup masyarakat, 3) Bergerak cepat untuk melaksanakan program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu, dan 4) Distribusi sumber daya yang adil dan merata.
Sedangkan untuk industri fesyen, Sandiaga melihat masa depan yang cerah. Menurutnya, ada tiga hal yang menggambarkan industri fesyen Tanah Air.
Pertama, perkembangan pesat fesyen muslim baik untuk perempuan maupun laki-laki. Kedua, kecenderungan beralih ke sustainable fashion yang nyaman dipakai dan ramah bagi lingkungan. Dan ketiga, digitalisasi sebagai unstoppable global trend yang mewarnai industri fesyen mulai dari desain, produksi, distribusi, pembayaran, hingga feedback dari konsumen (product review).
Saat ini banyak pelaku UMKM yang masih belum berani melangkah di tahun 2022. Mereka masih bingung tentang apa yang harus dilakukan.
"Di masa post crisis, bisnis kini masuk tahap recovery di tahun 2022. Kebangkitan yang diikuti peluang usaha dan lapangan kerja yang terbuka lebar. Penanganan pandemi saat ini sudah lebih baik meskipun kita masih menghadapi Omicron. Di sub sektor ekonomi kreatif , kita melihat tiga landasan yaitu inovasi, berani mengambil risiko, dan terus bergerak. Tahun 2022 akan banyak peluang. Kesuksesan akan menghampiri mereka yang berpegang pada tiga landasan tadi. Ada sinyal positif, saatnya ambil peluang untuk menjadi pemenang," kata Sandiaga.
Coach Indrawan: Pelaku UMKM Harus Tentukan Model Bisnis yang Tepat
Apa sebenarnya spirit yang ingin disebarkan Evapora dan Gerakan #akuberdaya kepada para pelaku UMKM?
"Spirit yang ingin dibawa adalah Indonesia sejatinya adalah bangsa besar yang tidak ada matinya. Itu sudah ada dalam DNA kita. Ratusan tahun dijajah, kita maju berperang dengan apa yang kita punya. Penjajah bawa meriam dan bedil, kita cuma modal bambu runcing tetap maju sampai bisa merdeka. Spirit itu yang melekat pada setiap anak bangsa, bahwa kita tidak akan mudah terkalahkan hanya dengan situasi, virus, dan ekonomi yang belum benar-benar pulih," ujar Coach Indrawan Nugroho.
"Pada akhirnya kita menemukan celah yang sangat baik untuk melompat. Bila sebelumnya kita ragu dan ada batasan, saat ini infrastruktur pasar sudah terbuka. Yang penting protokol kesehatan dijaga. Kita tak hanya mendapat secercah cahaya, tapi banyak cahaya, untuk bukan lagi menggeliat, tapi bertumbuh," tegasnya.
Menurut Coach Indrawan, UMKM bukan sekadar harus tancap ga tapi harus sudah tahu arahnya. Jangan sampai bergerak secepat-cepatnya tanpa arah tujuan. Termasuk bagaimana menentukan strategi ke depan setelah beradaptasi dengan pandemi. Harus ada perencanaan agar omzet bisa bertambah dengan sumber daya yang ada saat ini.
Menurut suami Nina Nugroho tersebut, bisnis harus bisa beroperasi dengan lebih efisien dan memanfaatkan teknologi untuk mendorong pertumbuhan.
Masalah besar yang dihadapi kebanyakan pelaku UMKM industri kreatif menurut Coach Indrawan adalah mereka tidak menggunakan model bisnis yang tepat dan tidak berani melakukan eksperimen model bisnis.
Ketika semakin banyak pelaku usaha yang menggunakan model bisnis yang sama, artinya terciptalah 'kolam merah' di mana persaingan kian sengit sementara pasar yang dibidik tidak bertambah banyak. "Inovasi eksperimental model bisnis menjadi penting untuk bisa sukses melalui kerja cerdas," tegas Coach Indrawan.
KOMENTAR ANDA