KASUS Omicron di Indonesia melaju dengan pesat. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, hingga Rabu (26/1) tercatat ada 1.766 kasus positif. Bahkan sudah ada dua pasien meninggal dunia akibat Omicron.
Namun kondisi ini sebaiknya tidak perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Apalagi, jika sudah mendapatkan vaksin Covid-19 lengkap.
Menurut dr Tirta Mandira Hudhi, jika seseorang dinyatakan positif terinfeksi Omicron, yang pertama dilakukan adalah jangan panik dan tenangkan diri. Kemudian, lakukan karantina seperti yang disarankan petugas medis.
"Omicron itu gejalanya cukup khas, yaitu radang tenggorokan dan biasanya mata merah dan terasa pedas. Nggak usah panik, langsung saja karantina mandiri. Perbanyak minum air putih, istirahat total, konsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin C dan D3, serta protein. Sediakan juga paracetamol untuk jaga-jaga kalau deman," saran dr Tirta.
Langkah selanjutnya, kata dokter sekaligus influencer tersebut, adalah jangan mengonsumsi antibiotik. Sebab antibiotik tidak efektif untuk membunuh virus. Lalu diikuti dengan istirahat selama 5 hari, karena biasanya di hari kelima untuk kasus positif Omicron, gejala sudah mulai sembuh.
"Beda dengan varian Delta, kita butuh waktu 10 hari untuk istirahat. Kalau Omicron gejalanya ringan, terutama untuk yang sudah divaksin lengkap. Tapi walau ringan, tetap harus waspada," tegas dia.
Jika sudah terinfeksi Omicron dan dinyatakan sembuh, untuk vaksin booster harus menunggu hingga 6 bulan.
"Makanya, tetap pakai masker, patuhi prokes. Jangan sembrono dan sok kuat, tetap pakai maskernya," demikian dr Tirta.
KOMENTAR ANDA