PEMERINTAH telah memulai program vaksinasi dosis ketiga alias booster pada 12 Januari. Terkait jenis vaksin yang digunakan, inilah update kombinasi vaksinasi booster COVID-19. Penerima vaksin primer AstraZeneca kini bisa mendapatkan satu dosis penuh vaksin AstraZeneca.
Dengan penambahan ini, total ada 5 kombinasi vaksinasi booster yang telah dizinkan oleh Kementerian Kesehatan. Pemberian vaksinasi booster bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh setelah menerima vaksinasi primer 6 bulan sebelumnya.
Untuk itu, bagi mereka yang sudah mendapat tiket dan jadwal vaksinasi booster, bisa segera datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau sentra vaksinasi terdekat.
5 Kombinasi Vaksin Booster
1# Dosis 1 AstraZaneca + Dosis 2 AstraZaneca, Booster: ½ dosis Moderna
2# Dosis 1 AstraZaneca + Dosis 2 AstraZaneca, Booster: ½ dosis Pfizer
3# Dosis 1 AstraZaneca + Dosis 2 AstraZaneca, Booster: 1 dosis AstraZaneca
4# Dosis 1 Sinovac + Dosis 2 Sinovac, Booster: ½ dosis Pfizer
5# Dosis 1 Sinovac + Dosis 2 Sinovac, Booster: ½ dosis AstraZaneca
Pada praktiknya, sejumlah masyarakat mengaku mereka mendapat booster vaksin Moderna setelah vaksinasi dosis primer menggunakan vaksin Sinovac. Hal itu membuat mereka ramai mempertanyakan efektivitas dan keamanan vaksin booster yang mereka dapatkan.
Terlepas dari vaksinasi dosis primer dan booster yang terus dipercepat dan diperluas, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan secara disiplin demi meminimalkan rantai penyebaran varian Omicron.
Indonesia Terkendali
Data Johns Hopkis University per 26 Januari 2022 menunjukkan bahwa angka konfirmasi positif di Indonesia adalah sebesar 13,27 per 1 juta penduduk. Angka itu paling kecil dibandingkan 5 negara di Asia yaitu India, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan penambahan kasus COVID-19 paling terkendali dibandingkan dengan lima negara tersebut.
Kenaikan kasus di Indonesia tidak terlalu tinggi. Bahkan, merujuk pada data dari ourworldindata.org, kenaikan kasus baru per 1 juta penduduk di Indonesia cenderung melandai.
Kendati demikian, tak lantas membuat kita lengah. Pemerintah Indonesia tetap meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan berbagai langkah antisipasi guna menghadapi penyebaran Omicron di Tanah Air.
Upaya pencegahan dimulai dari penguatan surveilans, mempercepat vaksinasi primer & booster, memastikan ketersediaan obat dan oksigen medis, menyediakan layanan telemedisin, serta menyiapkan kapasitas tempat tidur RS bagi pasien gejala sedang dan berat serta isolasi terpusat untuk gejala ringan.
Pemerintah juga memberlakukan pengetatan aktivitas & mobilitas masyarakat melalui PPKM level di setiap wilayah.
Pada pelaksanaannya, PPKM dilakukan beriringan dengan pengetatan protokol kesehatan 5M sebagai kunci untuk mencegah penularan & penyebaran COVID-19 di level komunitas.
KOMENTAR ANDA