DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga Kamis (3/2) ada 3.161 warga yang positif terpapar virus Corona varian Omicron.
Sedihnya, dari angka tersebut sebanyak 324 anak-anak ikut terpapar. Namun, sebanyak 1.148 pasien sudah dinyatakan sembuh, serta 5 orang meninggal dunia.
Cepatnya kenaikan angka kasus Omicron memang sangat memprihatinkan. Namun Presiden Joko Widodo berpesan agar masyarakat tidak terlalu panik menanggapinya.
Hal ini disampaikan Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (3/2).
"Tetap tenang dan perlu saya sampaikan bahwa varian Omicron dapat disembuhkan tanpa harus ke rumah sakit," kata Presiden.
Pernyataan tersebut bukan tanpa alasan. Sebelumnya Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan Surat Edaran No HK.02.01/MENKES/18/2022 tentang Pencegahan dan Pengendalian Kasus Covid-19 Varian Omicron.
Surat edaran tersebut mempersilahkan pasien dengan gejala ringan dan tanpa komorbid untuk melakukan isolasi mandiri di rumah dengan syarat-syatat tertentu, seperti memenuhi syarat klinis dan syarat rumah.
Lebih lanjut Presiden menegaskan, bagi pasien yang menjalani isoman, sebaiknya segera melakukan tes ulang setelah 5 hari terpapar.
Dan pada akhir pernyataannya, Presiden Jokowi berpesan agar masyarakat selalu menjaga protokol kesehatan dan membatasi ruang gerak.
"Kurangi aktivitas yang tidak perlu, bagi yang belum divaksin segera divaksin. Dan bagi yang sudah lengkap dan sudah mendapat jadwal untuk vaksin booster, segera divaksin," demikian Jokowi.
Entah kapan pandemi akan berakhir. Hanya satu yang pasti, jika pandemi ingin berakhir makan selalu taat pada aturan kesehatan yang telah ditetapkan.
Selalu gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun/hand sanitizer, hindari kerumunan, hindari ruang tertutup dengan ventilasi yang buruk, jaga jarak, dan batasi aktivitas.
KOMENTAR ANDA