HEBOH tahu berformalin kembali terjadi. Akhir Januari kemarin, Polres Subang berhasil mengungkap pembuatan tahu menggunakan pengawet formalin.
Produsen tahu berformalin mengaku menggunakan bahan berbahaya tersebut untuk membuat tahu lebih awet, tidak mudah basi, sehingga bisa menghemat ongkos produksi.
Penggunaan formalin sebagai pengawet makanan sebenarnya sudah dilarang keras oleh pemerintah dan Dinas Kesehatan. Sayangnya, masih banyak produsen makanan yang menggunakannya. Padahal, banyak risiko kesehatan yang didapat saat mengonsumsi tahu berformalin.
Bahaya Mengonsumsi Tahu Berformalin
Semua makanan yang mengandung campuran formalin sebagai bahan pengawet, tentu saja memiliki efek samping kesehatan. Penelitian yang dihimpun oleh US National Library of Medicine National Institute of Health merangkum bahaya mengonsumsi tahu berformalin, yaitu:
1. Tubuh menjadi sangat iritatif sehingga terjadi perubahan sel jaringan tubuh. Dan karena sifanya yang karsinogen, maka bisa menyebabkan munculnya penyakit kanker.
2. Uap dari formalin bisa mengganggu pernapasan. Sifat destruktif dari formalin bisa menyebabkan gangguan tidur, sakit kepala, radang hidung, hingga batuk kronis.
3. Paparan yang terlalu intens bisa menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan, dan kanker paru-paru.
4. Bagi wanita, formalin bisa menyebabkan kemandulan.
5. Dan pada orang yang sensitif, formalin bisa mengiritasi kulit.
Mengenali Tahu Berformalin
Sebenarnya akan tampak jelas perbedaan antara tahu biasa dengan yang berformalin. Jika teliti, tentu saja Anda bisa membedakannya. Adapun perbedaan yang cuku jelas bisa diketahui lewat:
1. Kekenyalan dan warna. Tahu berformalin sudah pasti lebih kenyal dan warnanya putih bersih dibandingkan dengan tahu biasa.
2. Tidak beraroma. Tahu yang sudah diberi formalin ternyata tidak mengeluarkan aroma layaknya tahu biasa. Selain itu, tahu menjadi lebih tahan lama.
3. Keras, tidak garing. Jika digoreng, bagian luar tahu berformalin akan mengeras dan liat. Berbeda dengan tahu tanpa formalin yang kering dan renyah.
4. Warnanya mengkilat. Formalin yang dicampurkan pada tahu akan membuat warnanya terlihat indah dan mengkilat. Tapi pada tahu murni, warnanya lebih buram dan natural.
5. Teksturnya banyak rongga. Tekstur tahu berformalin lebih banyak rongganya dan jika ditekan akan membal. Sedangkan tahu tanpa formalin jika ditekan akan hancur.
Meminimalisir Efek Samping Tahu Formalin
Jika sudah terlanjur membeli tahu berformalin, maka kita masih bisa meminimalisir efek samping formalin dengan cara pengolahan yang benar. Caranya, sebelum diolah rendam tahu selama 60 menit. Rendamlah tahu dengan menggunakan air cucian beras atau garam untuk mengurangi kandungan formalin pada tahu.
Tahu memang menjadi santapan paling nikmat sebagai teman hidangan aneka masakan. Karena itu, cerdaslah dalam memilih tahu berformalin atau tidak untuk meminimalisir bahaya pada tubuh.
KOMENTAR ANDA