Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENDIDIK anak perempuan yang mulai beranjak remaja, memang tidak mudah. Sebab, mereka melakukan sesuatu sesuai suasana hatinya alias moody. Salah-salah menegur, bisa langsung ngambek.

Praktisi neuroparenting skill dr Aisyah Dahlan, CHt mengatakan, mendidik anak remaja perempuan memang harus penuh pengertian. Sebagai orangtua juga wajib paham betul karakter si anak.

Lebih lanjut dokter yang juga seorang ustazah itu menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian saat mendidik anak remaja perempuan.

1. Pahami Anak

Otak perempuan mempunyai gelombang estrogen dan progesteron yang mulai menyala saat anak masuk usia remaja. Jadinya, si gadis remaja ini memiliki tingkah kepercayaan diri yang tinggi.

"Tapi, kepercayaan diri tersebut bisa tiba-tiba hilang dalam beberapa hari dan berubah menjadi tidak percaya diri. Ini letaknya keunikannya," kata dr Aisyah.

Misalnya, saat beranjak remaja ia merasa percaya diri karena kecantikannya. Tapi beberapa hari kemudian, karena satu jerawat muncul, kepercayaan diri itu hilang begitu saja. Si putri remaja ini lalu menjadi minder.

Nah, di sinilah peran orangtua untuk mengerti apa yang sedang dialaminya. Berusahalah untuk menjadi tempat bercerita terbaik. Jangan buru-buru menasihatinya!

2. Perhatikan Siklus Haid-nya

Anak perempuan yang mulai menginjak remaja akan memasuki fase haid. Pada tahapan ini, tidak hanya suasana hatinya yang cepat berubah, tapi fisiknya pun berubah.

Ia akan merasakan sakit tidak hanya pada bagian payudara, tetapi juga perut dan pinggang. Tensinya pun naik, sehingga segala sesuatu bisa ditanggapi dengan negatif.

Selesai haid dan masuk masa subur, biasanya sensitifitas anak berkurang dan bisa menanggapi semua nasihat dengan positif.

Jadi orangtua, pahami betul karakter dan suasana hati putri remajanya. Usahakan untuk mengerti apa yang sedang dirasakan.

Saat Ayah Bunda lihat suasana hati mereka sedang tidak baik, atau sedang merasakan sakit karena haid, stop untuk menasihati. Tunggu sampai semuanya membaik.

 




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting