Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SAAT musim penghujan datang, biasanya anak rentan sekali mengalami demam. Demam yang terjadi secara tiba-tiba (demam akut), sudah tentu mengkhawatirkan. Sebagai orangtua, terkadang demam yang terjadi pada anak saat musim penghujan datang diartikan sebagai gejala demam berdarah dengue (DBD). Padahal, belum tentu juga.

Seorang praktisi kesehatan dr RA Adaninggar, SPd menjelaskan, demam adalah salah satu gejala khas pada infeksi, bisa terjadi akut maupun kronis. Meskipun dalam kondisi lain yang bukan infeksi seperti kanker dan autoimun, demam juga bisa terjadi dalam jangka panjang atau kambuh-kambuhan.

"Demam adalah mekanisme sistem imun tubuh dalam melawan kuman atau benda asing. Di satu titik, kondisi demam yang terlalu tinggi juga bisa menyebabkan pusing, badan sakit-sakit, tidak nafsu makan, dehidrasi, dan akhirnya mengganggu proses penyembuhan itu sendiri. Dengan kata lain, demam harus diatasi, selain mengobati penyebabnya," kata dr Ning di postingan Instagramnya @drningz.

Demam di Era Pandemi Covid-19

Saat pandemi seperti sekarang, demam akut 1-3 hari tetap harus dipikirkan sebagai gejala Covid. Karena Covid sangat mudah menular, terutama varian Omicron, sehingga meskipun anak kuat belum tentu anggota keluarga yang lain demikian.

Selain itu, gejala Covid-19 pun saat ini hampir mirip dengan flu biasa. Seseorang yang mengalami demam (mulai dari meriang hingga demam tinggi), nyeri tenggorokan, batuk, pilek, hidung meler, nyeri kepala dan otot, sesak napas, mual, muntah, dan diare, serta lemas dan lelah, bisa dinyatakan suspek Covid-19.

Jadi, jika ditemukan hal demikian ada baiknya segera lakukan isolasi dengan benar. Istirahatlah yang cukup, minum obat pereda gejala, konsumsi nutrisi yang baik, dan lakukan manajemen stres.

Waspadai masa kritis yang biasanya terjadi pada hari kelima. Pantau selalu gejala, suhu badan, tendi, dan saturasi oksigen. Bila terjadi perburukan, segera ke rumah sakit.

Waspadai Penyakit Lain

Penyakit lain yang biasanya ditandai dengan munculnya demam tiba-tiba (akut) adalah:

1. Demam Berdarah
Sudah paham ya kalau penyakit ini sangat berbahaya karena belum ada obatnya dan bisa berakibat fatal, yaitu kematian. Selain demam, gejala khas yang biasanya muncul adalah nyeri tenggorokan, nyeri kepala, nyeri otot, mual, muntah, nyeri perut, lemas, lelah, perdarahan mulai dari bintik-bintik merah di kulit, mimisan, BAB berdarah, dan trombosit turun.

Kondisi kritis DBD juga terjadi pada hari kelima atau lebih. Orang yang memiliki gejala demikian biasanya akan mengalami syok dan perdarahan berat. Jika sudah demikian, pasien bisa meninggal karena tensi selalu turun.

Bila dirawat di rumah, pastikan asupan makanan dan cairannya baik. Segera bawa pasien ke tumah sakit jika sudah tidak bisa makan/minum karena mual muntah, tangan kaki dingin, tensi turun, perdarahan hebat, dan trombosit kurang dari 100.000.

2. Leptospirosis
Disebabkan oleh bakteri yang ditularkan melalui air yang telah terkontaminasi kencing tikus. Orang yang menderita leptospirosis bisa mengalami kerusakan akut liver dan ginjal. Obatnya hanya berupa antibiotik.

Gejala khas dari leptospirosis adalah demam tinggi, nyeri tenggorokan, kepala, dan otot (biasanya pada betis dan punggung), mual disertai muntah dan nyeri perut, lemas dan lelah serta perdarahan, trombosit turun, dan pada kasus yang berat muncul penyakit kuning yang menandakan bahwa ginjal pasien telah rusak.

3. Demam Tifoid
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang menyerang usus halus dan ditularkan dari makanan/air yang tidak matang dan terkontaminasi bakteri salmonela. Biasanya ditandai dengan gejala demam yang tinggi pada sore hingga malam hari, nyeri kepala, nyeri otot, mual, muntah, nyeri perut, diare/konstipasi, lemas dan lelah. Pada kondisi berat bisa sampai menurunkan kesadaran, kejang, dan perdarahan/robek usus.

4. Influenza
Banyak dialami anak-anak utamanya saat memasuki musim penghujan. Flu itu adalah gejala, tapi penyebab sebenarnya banyak yang dimulai dari yang ringan yaitu Common Cold hingga fatal seperti Covid-19.

Flu akibat virus influenza tidak bisa dianggap remeh, karena ternyata berisiko fatal bagi populasi lansia dan penderita komorbid.

5. Diare
Merupakan penyakit saluran cerna yang bisa disebabkan oleh infeksi atau non infeksi. Gejala khasnya adalah demam, nyeri kepala, nyeri otot, mual, muntah, diare, nyeri perut, diare dengan volume banyak/sedikir dan berdarah atau berlendir, lemas, dan lelah.

6. Malaria dan Chikungunya
Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium dan ditularkan lewat gigitan nyamuk Anopheles. Sementara Chikungunya ditularkan lewat nyamuk Aedes.

Gejala khas malaria adalah demam dengan pola tertentu (tiap 3 atau 4 hari demam, menggigil, berkeringat), nyeri kepala, nyeri otot, mual, muntah, nyeri perut, lemas, dan lelah. Pada malaria yang berat bisa terjadi pemecahan sel darah merah, kuning, hingga penyumbatan pembuluh darah di organ-organ vital.

Sedangkan chikungunya gejala khasnya adalah demam disertai nyeri hebat pada persendian atau tulang yang sampai mengganggu aktivitas.

Pengobatan Demam

Yang harus dilakukan saat deman dan ada kecurigaan infeksi akut adalah:
1. Istirahat dan rileks.
2. Pastikan asupan nutrisi baik dan seimbang.
3. Pastikan asupan cairan cukup.




Berjalan Kaki Bantu Mencegah Penyakit Kronis, Benarkah?

Sebelumnya

Wajib Tahu, Ini Waktu yang Tepat untuk Merebus atau Mengukus Sayuran Agar Nutrisi Tak Hilang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health