MANUSIA memiliki beragam karakter. Ada yang sopan dan santun, acuh tak acuh, rendah hati, bahkan ada pula yang sombong. Mereka yang sopan santun dan rendah hati selalu memikirkan segala sesuatunya dalam bertindak. Sementara yang memiliki sifat acuh tak acuh dan sombong lebih mengutamakan keegoisan.
Rasulullah pernah bersabda, "Maukah kalian aku beri tahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang-orang kasar, rakus, dan sombong." (HR Bukhari dan Muslim).
Ya, sejatinya sifat sombong merugikan pelakukan di dunia dan akhirat. Kesombongan dapat membawa kita pada kehancuran. Ingat cerita iblis yang sombong dan angkuh, yang meraka dirinya lebih baik dari Nabi Adam. Dia akhirnya diusir dari surga-Nya Allah.
"Turunlah kamu dari surga itu, karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina." (Qs Al A'raf: 13)
Seorang mukmin sudah seharusnya tidak memiliki sifat sombong dan angkuh. Merendahkan hati agar tidak dibenci oleh Allah Swt. adalah hal yang paling penting.
Saat kamu berbuat sombong, ingatlah 6 nasihat dari Imam Al Ghazali ini untuk dijadikan tuntunan hidup.
1. Muliakan anak-anak. Jika engkau bertemu dengan anak-anak, anggaplah mereka lebih mulia dari kita karena memang mereka belum banyak melakukan dosa.
2. Muliakan orangtua. Begitu pula saat bertemu dengan orangtua, muliakanlah lantaran mereka sudah lebih banyak beribadah kepada Allah Swt.
3. Muliakanlah orang alim, karena mereka telah mempelajari dan mengetahui banyak ilmu.
4. Muliakan pula orang bodoh, karena mereka melakukan dosa dalam kebodohan. Sedangkan kita melakukan dosa dalam keadaan mengetahui.
5. Muliakan orang jahat karena suatu hari nanti ia akan bertobat atas kesalahannya.
6. Muliakan orang kafir. Katakan dalam hati, bahwa mungkin suatu hari nanti mereka akan mendapatkan hidayah dan memeluk Islam, sehingga segala dosanya diampuni.
Ingatlah selalu nasihat ini, karena sesungguhnya rendah hati dan tidak merasa diri lebih baik dari orang lain adalah sifat seorang mukmin yang baik.
"Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berhalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan." (Qs Al Furqan: 63)
Maha Suci Allah dengan segala firman-Nya.
KOMENTAR ANDA