Sophie Enderton (10) saat bersama mendiang sang kakek, Terry, yang menjadi inspirasinya membuat Chemo Comfort Bags dan mendonasikannya pada pasien-pasien kanker/ Net
Sophie Enderton (10) saat bersama mendiang sang kakek, Terry, yang menjadi inspirasinya membuat Chemo Comfort Bags dan mendonasikannya pada pasien-pasien kanker/ Net
KOMENTAR

HUBUNGAN yang sangat erat antara si kecil Sophie Enderton (10) dengan sang kakek, Terry, yang merupakan seorang pasien kanker pancreas, menjadi awal dari kisah haru ini.

Pada Oktober 2021, Terry menceritakan pada cucunya tentang apa itu kemoterapi, terapi yang mesti dijalani berkali-kali oleh pasien kanker. Terry juga memberitahu cucu perempuannya tantangan apa saja yang harus ditaklukkan pasien kanker untuk bisa bertahan dari kemoterapi.

Mendengar apa yang disampaikan kakeknya, hati Sophie tersentuh. Rasa empatinya tersebut memunculkan ide untuk membuat “chemo comfort bags” bagi para pasien kanker. Ia memulai misi mulianya tersebut saat libur akhir tahun.

Dengan bantuan keluarganya, Sophie mengumpulkan tas-tas besar yang masing-masing diisi dengan barang-barang yang dapat membuat nyaman para pasien kanker saat harus menjalani kemoterapi. Ada selimut, bantal kecil, berbagai permainan (games), kaus kaki, juga sarung tangan yang hangat.

Ibu Sophie, Jillian Enderton, merasa bangga pada putri kecilnya. “Saya kagum pada Sophie yang mau peduli dan berbagi. Dia melihat orang lain yang sedang berjuang keras, dan dia ingin membawa perubahan dengan menolong mereka,” ungkap Jillian.

Pada Desember lalu, Sophie menghibahkan 10 chemo comfort bags ke pasien yang menjalani kemoterapi di Roswell Park Comprehensive Cancer Center, Buffalo, New York. Tempat yang sama dengan pengobatan yang dijalani kakeknya.

Saat ini, Sophie dan keluarganya sedang berusaha mengumpulkan 20 tas untuk disumbangkan kepada para penderita kanker, baik dewasa maupun anak-anak, pada akhir Maret mendatang. Hal itu mereka rencanakan bertepatan dengan ulang tahun sang kakek.

“Sophie dan kakeknya amat dekat. Saya rasa, hal ini membantu Sophie untuk tetap terhubung dengan Terry meskipun ia telah tiada,” ujar Jillian memberi tahu bahwa kakek Sophie itu meninggal dunia pada 15 Desember 2021.

Melihat proyek sosial yang dikerjakan Sophie, komunitas di sekitarnya pun ramai-ramai berdonasi. Siswi kelas 5 SD itu berharap ia bisa menambahkan kartu ucapan dan barang-barang yang bersifat lebih personal ke dalam chemo comfort bags.

Atas kepeduliannya, pihak Roswell Park dan seorang pasien yang menerima bantuan itu berterima kasih pada Sophie. “Saya pernah mendapat kartu ucapan terima kasih, tapi saya tidak pernah tahu siapa penerima tas itu,” kata Sophie.

Saat ditanya bagaimana perasaannya bahwa chemo comfort bags membuat perbedaan bagi para pasien kanker, Sophie menjawab bahwa itu membuatnya bahagia.

Tradisi pemberian comfort bag sebenarnya sudah ada sejak lama. Laman Wikipedia mendefinisikan comfort bag (imon-bukuro) sebagai paket pemberian yang disiapkan masyarakat untuk dikirim kepada tentara militer Jepang untuk menyemangati mereka. Tas tersebut berisi berbagai barang yang tidak disediakan pihak militer seperti perlengkapan mandi, makanan kaleng, buah-buahan kering, juga surat-surat pembangkit semangat.

Dilansir Fox News Digital (17/2/2022), Sophie berharap ia bisa meneruskan inisiatif chemo comfort bags tersebut dan bisa bekerja sama dengan organisasi nirlaba serta menggalang dana untuk berbagai hal penting lainnya.

Jillian mengaku bahwa ia adalah anggota dari beberapa yayasan sosial di komunitasnya. Menurut sang ibu, Sophie mungkin telah mengikuti jejaknya. Namun ia memuji putrinya karena sangat jeli melihat apa yang terjadi di usia yang sangat muda.

Satu hal yang menurut Jillian akan selalu menjadi kenangan indah bagi anaknya adalah saat Sophie dan sang kakek duduk bersama dalam Corvette merah milik Terry. “Dia menjemput Sophie dengan mobil Corvette itu, dan Sophie sangat senang melihat kakek menunggunya datang.”




Peringatan Hari Ibu ke-96: Memperkuat Peran Perempuan untuk Menjadi Fondasi Kokoh Indonesia yang Lebih Maju, Inklusif, dan Berdaya Saing

Sebelumnya

Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News