Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MESKIPUN Covid-19 varian Omicron hanya menimbulkan gejala ringan, namun efek jangka panjang atau yang dikenal dengan sebutan long covid, ternyata masih ada. Beberapa penyintas mengungkapkan, keluhan yang dialami selama menderita covid, masih ada meskipun ia sudah dinyatakan sembuh (negatif).

Menurut penggiat kesehatan, dr Adam Prabata, long covid bisa terjadi pada orang yang probable atau terbukti terkena Covid-19. Biasanya keluhan masih ada hingga 3 bulan pasien dinyatakan negatif. Kondisi ini sayangnya belum bisa dijelaskan dengan diagnosis lain.

"Gejala yang dimunculkan dari long covid itu bisa bermacam-macam, seperti merasa kelelahan, sesak napas, nyeri dada, gangguan pencernaan, dan gangguan kognitif lainnya. Gejala-gejala seperti itu, meskipun ringan, tetap saja mengganggu kegiatan sehari-hari," tulis dr Adam di akun Instagramnya.

Saat seseorang mengalami long covid dengan keluhan pada saluran pernapasan, ia bisa saja mengalami kesulitan bernapas, batuk kering atau berdahak, bahkan sesak setelah berolahraga. Jika keluhan ada pada jantung, maka penyintas akan merasakan jantung sering berdebar, nyeri dada, bahkan radang jantung dan masalah pembekuan darah.

Pada pencernaan, long covid bisa memunculkan keluhan berupa diare, mual muntah, dan nyeri perut. Juga lelah, ruam kulit, gangguan pendengaran dan penglihatan, serta kehilangan penciuman dan perasa.

"Long covid bisa dialami siapa saja, semua penyintas dari berbagai usia, baik yang bergejala ringan maupun berat, bahkan pada yang tidak bergejala sekalipun," tegas dr Adam.

Berdasarkan penelitian, long covid bisa terjadi selama 1 tahun setelah gejala muncul. Akibat hal tersebut, sebanyak 49 persen penyintas pada akhirnya terpaksa dirawat inap.

Pemeriksaan radiologis paru juga menemukan permasalahan setelah 12 bulan terinfeksi Covid-19. Kondisi ini paling banyak dialami pasien bergejala berat yang menggunakan oksigen di aliran tinggi atau ventilator saat menjalani rawat inap.

"Mengapa kita mengatakan bahwa long covid bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari? Jadi, berdasarkan penelitian, sebanyak 45,2 persen orang dengan long covid akan mengurangi jadwal dan beban kerjanya dibandingkan saat ia sehat. Lalu, 22,3 persen orang dengan long covid belum mampu bekerja kembali karena alasan kesehatan," papar dokter lulusan Universitas Indonesia ini.

Bahkan, lanjut dia, terdapat orang dengan long covid yang membutuhkan waktu beberapa bulan sebelum bisa kembali bekerja seperti biasanya. Dan pada 12 bulan setelah terkena covid, 76 persen penyintas kembali ke pekerjaannya dengan beban seperti semula.

Jadi, tetap jaga kesehatan dan apabila mengalami gejala yang menunjukkan bahwa Anda terinfeksi Covid-19, segera lakukan pemeriksaan. Dengan begitu, penanganan infeksi dan peradangan dapat diatasi sedini mungkin.

 




5 Sayuran untuk Diet Sehatmu

Sebelumnya

Apa Urgensi Vitamin D3 untuk Kesehatan Kita?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health