KOMENTAR

ANGKA kasus Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang signifikan. Di DKI Jakarta, misalnya, masih ada 1.167 kasus dan ibukota mencatat sebagai daerah tertinggi kasus positif di Indonesia.

Karena itu, vaksinasi booster semakin digalakkan. Salah satu jenis vaksin yang dipakai sebagai dosis ketiga adalah Pfizer.

Vaksin Cominarty dari Pfizer ini telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan POM. Penerima wajib berusia 18 tahun ke atas.

Vaksin booster Pfizer diberikan dengan dosis berbeda, tergantung jenis vaksin primernya. Untuk penerima dua dosis Sinovac atau AstraZeneca, akan mendapatkan dosis ketiga Pgizer separuhnya (0, 15 ml).

Vaksin ini disebut punya tingkatan nilai titer antibodi netralisir, yaitu setelah 1 bulan pemberian sebesar 3,29 kali.

Efek Samping (KIPI) Booster Pfizer

Setiap pemberian vaksin biasanya disertai dengan efek samping (KIPI). Efek samping itu dirasakan berbeda oleh setiap orang, dari ringan, sedang, hingga berat. Namun mengutip dari Out Health Service, sebagian besar efek samping dari vaksin Pfizer bersifat ringan dan dapat mereda dalam 1 sampai 2 hari.

1. Efek samping umum, berupa:
     - Nyeri/bengkak di bekas suntikan.
     - Kelelahan dan sakit kepala.
     - Nyeri otot dan nyeri sendi.
     - Diare, mual, dan muntah.
     - Demam dan panas dingin.

2. Efek samping ringan, berupa:
     - Gatal dan ruam di bekas suntikan.
     - Pembengkakan kelenjat getah bening.
     - Keringat berlebih.
     - Nafsu makan menurun.
     - Kesuh, asthenia (kekurangan energi), dan
       malaise (merasa tidak enak badan).
     - Sakit di lengan bekas suntikan.

3. Efek samping berat, berupa:
     - Reaksi alergi yang dapat menyebabkan
       gatal-gatal atau pembengkakan pada
       wajah.
     - Kelemahan pada otot di satu sisi wajah.
     - Miokard itis dan perikarditis, yaitu penyakiy peradangan jantung. Biasa terjadi setelah dosis kedua dan dalam kurun waktu 14 hari setelah divaksinasi. Efek samping ini sering terjadi pada pria muda.

Penanganan KIPI

Mengutip halaman covid19.go.id  ada 5 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping setelah vaksinasi booster.

1. Tetap tenang.
2. Jika terjadi reaksi seperti nyeri, bengkak atau kemerahan di tempat suntikan, segera kompres dengan air dingin di lokasi tersebut.
3. Jika terjadi demam, kompres atau mandi dengan air hangat. Kemudian perbanyak minum air putih dan istirahat.
4. Jika dibutuhkan, minum obat sesuai anjuran petugas kesehatan.
5. Laporkan semua reaksi atau keluhan yang dialami pasca vaksinasj ke petugas kesehatan melalui nomor kontak yang tertera di kartu vaksin.

Laporkan semua kejadian KIPI ke Kementerian Kesehatan melalui https://keamananvaksin.kemkes.go.id/index.php/public.

 




Kementerian Agama Luncurkan Program “Baper Bahagia” untuk Dukung Ketahanan Pangan Masyarakat Desa

Sebelumnya

Fitur Akses Cepat Kontak Darurat KDRT Hadir di SATUSEHAT Mobile

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News