ADA beberapa orang yang mengandalkan satu obat saat sedang mengalami nyeri di tubuh. Sayangnya jika obat-obatan tersebut terus dikonsumsi, ada efek jangka panjang yang sangat mengkhawatirkan bagi kesehatan.
Obat pereda nyeri yang lazim dikonsumsi itu disebut non steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID's). Apa saja?
1. Ibuprofen
2. Naproxen
3. Diclofenac
Ketiga obat-obatan tersebut juga sering dipakai untuk meredakan peradangan.
Sayangnya, sebuah penelitian dari University of Milano-Bicocca, Italia mengungkapkan bahwa obat golongan NSAID itu tidak baik untuk dikonsumsi secara terus menerus karena bisa memicu gagal jantung.
Penelitian dilakukan pada 10 juta orang dengan usia rata-rata 77 tahun yang sering mengonsumsi ketiga obat tersebut. Hasilnya, potensi mereka dirawat di rumah sakit dan mengalami gagal jantung sebesar 19 persen.
Hasil penelitian ini disambut oleh British Hearth Foundation (BHF). Profesional Peter Weissberg menyatakan, pasien jantung harus berhati-hati dengan 3 obat tersebut. Karena umumnya pasien lansia sering menggunakan ibuprofen, naproxen, dan diclofenac sebagai obat nyeri sendi.
"Warning buat lansia yang memiliki masalah jantung dan sendi. Studi mengingatkan kepada para dokter untuk berhati-hati meresepkan NSAID," kata Peter.
Sementara itu, konsultan farmasi untuk pasien penyakit jantung dari Royal Pharmaceutical Society Helen Williams menambahkan, ada penyakit lain yang biasa diidap lansia dan meningkatkan risiko gagal jantung, yaitu hipertensi, diabetes, dan gagal ginjal.
NSAID Untuk Pasien Muda
Williams menegaskan, tidak ada masalah dengan pasien muda ketika mereka mengonsumsi ibuprofen, hanya saja jangan dikonsumsi secara terus menerus.
Walaupun harus dikonsumsi setiap saat, wajib mendapatkan pengawasan penuh dari dokter karena tetap saja akan memengaruhi fungsi ginjal.
"Ibuprofen adalah obat anti radang, seperti otot sakit akibat peradangan maka ibuprofen adalah obat yang tepat. Tapi tidak jika sakit kepala. Lebih baik mengonsumsi paracetamol, bukan ibuprofen," demikian Williams.
KOMENTAR ANDA