Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

AMARAH merupakan salah satu jenis emosi yang paling sering dirasakan oleh seseorang. Rasa marah adalah reaksi alami ketika seseorang frustasi, kecewa, sakit hati, tidak dihormati, hingga dikhianati.

Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Disebutkan dalam Al Quran dan hadits, umat Islam sebaiknya senantiasa menahan marah.

Marah adalah senjata yang digunakan setan untuk membinasakan manusia. Setan akan mudah mengendalikan manusia, karena saat marah orang bisa dengan mudah mencaci maki, mengucapkan kalimat buruk, bercerai, bahkan membunuh.

Marah adalah luapan emosi yang sangat dibenci Allah dan Rasul-Nya.

"La taghdob walakal jannah" (janganlah marah, bagimu surga), begitu sabda Nabi Muhammad Saw.

Nabi Muhammad Saw. mengajarkan umatnya untuk selalu menahan amarah, karena muslim yang baik adalah yang mampu menahan emosinya.

Adapun cara menahan marah yang diajarkan Rasulullah adalah:

1. Bacalah kalimat ta'awudz
Suatu hari saat Sulaiman bin Surd duduk bersama Rasulullah, datang dua orang yang sedang bertengkar. Salah satunya sampai berteriak dan wajahnya memerah. Rasulullah kemudian bersabda: "Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika ia membaca ta'awudz, 'a-'uudzubillahi monas syaithanir rajiim', marahnya akan hilang. (HR Al Bukhari dan Muslim)

2. Diam dan jaga bicara
Diam itu emas, begitu pula saat kita sedang emosi, diam adalah pilihan terbaik untuk mengantisipasi luapan amarah.

Rasulullah mengingatkan, " Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat".(HR Al Bukhari dan Muslim)

Rasulullah juga pernah bersabda, "Jika kalian marah, diamlah!" (HR Ahmad dan Syuaib Al Arnauth)

3. Merendahlah
Merendah bukan berarti kalah, merendah untuk meredam amarah. "Apabila kalian marah dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum hilang, hendaknha dia mengambil posisi tidur." (HR Ahmad, Abu Daud, dan dishahihkan oleh Syuaib Al Arnauth).

4. Segera berwudhu atau mandi
Setan selalu menguasai orang yang sedang marah. Setan berasal dari api dan hanya air wudhu yang bisa mengusirnha. Maka, berwudhulah atau mandilah. Begitu dikisahkan dalam riwayat hadits Ahmad dan Abu Daud.

5. Ingatlah selalu pesan Nabi yang disampaikan lewat hadits
Nabi Muhammad Saw. dalam sebuah hadits berpesan: Dari Muadz bin Anas Al Juhani, Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu melupakannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh mahluk pada hari kiamat sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki". (HR Abu Daud, Turmudzi)

Allah akan menempatkan umat-Nya di tempat terbaik di surga dan di sisi-Nya bagi siapa saja yang mampu bersabar dan menahan emosinya.

Jadilah muslim yang baik, yang mampu memberikan kedamaian di manapun ia berada.


        




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur