PUASA adalah sebuah spiritual journey bagi seorang Muslim untuk membersihkan diri secara komprehensif.
Dari sisi lahiriah, dunia medis mengakui segudang manfaat puasa bagi kesehatan manusia. Tak hanya untuk menstabilkan berat badan, puasa juga bermanfaat untuk menjaga stabilitas tekanan darah dan gula darah serta menjaga kesehatan sistem pencernaan dan sistem metabolisme tubuh.
Pun dari sisi batiniah, puasa merupakan sebuah ibadah yang memperlihatkan ketaatan seorang hamba secara pribadi. Tak ada seorang pun yang tahu apakah benar kita sedang berpuasa. Di sinilah puasa melatih kita untuk jujur dan ikhlas dalam menjalankan ibadah.
Namun tentu saja, pahala dahsyat yang dijanjikan Allah kepada kaum mukminin yang menjalankan puasa tidak serta merta sepi dari gangguan.
Bisikan setan seolah tak berhenti menggoda seorang mukmin yang berpuasa. Karena itulah, kita harus senantiasa menguatkan niat untuk terus mengejar pahala puasa dan pahala lain yang dilipatgandakan Allah Swt. selama Ramadhan.
Jika kita ingin mendapat ampunan Allah atas segala dosa yang kita lakukan di masa lampau, waspadai 5 godaan berat di bulan Ramadhan agar puasa kita bernilai baik dan membawa kita kepada takwa.
1# Emosi yang mudah bergejolak.
Entah itu masalah sepele hingga persoalan prinsip, tak jarang membuat emosi kita tak terkendali. Padahal hanya si kecil yang menjatuhkan kertas-kertas gambarnya. Atau tetangga sebelah yang memasang rak di dinding hingga bunyi berisik bor pemasang paku mengganggu istirahat siang kita. Ada yang mengatakan saat perut kosong, emosi jadi mudah meledak.
Jika ini yang terjadi, segeralah beristighfar. Jika perlu, bangun dan berwudhulah.
2# Mubazir alias berlebih-lebihan.
Godaan kedua ini memang umum terjadi di masyarakat kita. Setiap sore berkeliling dengan niat ngabuburit sambil mencari keperluan takjil. Maksud hati membeli satu bungkus kolak, yang dibawa pulang adalah kolak, satu plastik gorengan, es buah, somay, dan beberapa penganan manis.
Suka cita Ramadhan, banyak orang mengatakan demikian. Namun jika berlebih-lebihan hingga tidak habis lalu dibuang, sudah pasti menjadi hal mubazir.
Tak ada salahnya membuat ide menu buka puasa selama satu bulan agar kita tidak lapar mata saat melihat aneka hidangan takjil yang berjejer di pinggir jalan.
3# Waktu kosong yang disia-siakan.
Sungguh sulit menahan diri untuk tidak membuka gawai lalu membuka media sosial atau menonton drama favorit di platform layanan streaming. Kita biasanya berdalih, ah, sudah salat wajib dan salat sunnah, juga sudah mengaji. Padahal, mengaji hanya satu halaman Al-Qur'an sementara berhadapan dengan layar ponsel atau laptop tak bisa kurang dari 2 jam.
Jauhkan gawai, letakkan Al-Qur'an dekat dengan aktivitas kita. Jika perlu, matikan gawai agar kita tidak menyia-nyiakan waktu selain untuk menyempurnakan pahala Ramadhan.
4# Pelit bersedekah.
Seperti kita tahu, ada banyak kebutuhan menjelang hari raya yang harus disiapkan.
Mulai dari hidangan lebaran, pakaian, dan 'angpau' untuk para keponakan dan tetangga. Bagi para pengusaha, ada THR yang harus diberikan kepada para karyawan. Ditambah lagi ada zakat fitrah bagi segenap anggota keluarga.
Hal itu tak pelak membuat kita jadi enggan bersedekah atau bersedekah sesedikit mungkin demi memenuhi persiapan lebaran.
Padahal kita tahu bahwa sedekah di bulan Ramadhan pasti mendapat ganjaran pahala yang jauh lebih banyak dibandingkan di waktu selain Ramadhan.
Dan ingatlah sebuah hadis, "Rasulullah saw. adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemui beliau setiap malam untuk mengajarkan Al-Qur'an. Dan kedermawanan Rasulullah melebihi angin yang berhembus." (HR. Bukhari)
Periksa lagi persiapan hari raya kita. Pastikan mana yang benar-benar kebutuhan, dan pasti ada beberapa item yang bisa dikurangi.
5# Kesibukan yang menyita waktu.
KOMENTAR ANDA