Orang yang bertakwa akan selalu berhati-hati dalam kehidupannya/ Net
Orang yang bertakwa akan selalu berhati-hati dalam kehidupannya/ Net
KOMENTAR

DALAM banyak ceramah, para ulama biasanya mengartikan takwa sebagai sikap mematuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

"Ada satu ilustrasi menarik tentang definisi takwa yang digambarkan oleh salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw. yang terkenal dengan riwayat hadisnya, beliau adalah Abu Hurairah," ujar Direktur Pengembangan dan Kerjasama Filantropi ZISQU Istiqlal Global Fund (IGF) H. Abu Hurairah Abdul Salam, Lc., MA, dalam tausiah jelang salat Tarawih malam ke-10 Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta (11/4/2022).

Abu Hurairah ra. yang berasal dari Yaman diyakini memiliki nama asli Abdur Rahman bin Sakhr. Ia memeluk Islam di masa akhir kehidupan Rasulullah saw.

Abu Hurairah hijrah ke Madinah dan masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriah. Sementara Rasulullah wafat di awal tahun ke-11 Hijriah. Artinya, kebersamaan Abu Hurairah bersama Rasulullah hanya tiga tahun lamanya.

Namun di masa yang terbilang singkat itu, Abu Hurairah sangat produktif meriwayatkan hadis bahkan hafal 5.374 hadis. Masya Allah.

Berkaitan dengan takwa, inilah pernyataan Abu Hurairah kepada seseorang yang bertanya kepadanya. Meski demikian, Abu Hurairah tidak menjawab pertanyaan tersebut secara langsung tetapi memberikan sebuah ilustrasi.

"Wahai Abu Hurairah, apakah itu takwa?"

"Apakah engkau pernah melihat jalan yang penuh dengan duri?" Abu Hurairah balik bertanya.
Orang itu menjawab, "Ya, aku tentu pernah melihatnya."

"Lalu apa yang engkau lakukan setelah melihat jalan itu?" tanya Abu Hurairah lagi.

"Aku, jika menemukan jalan yang penuh dengang duri, aku akan menjauhinya. Selanjutnya, jika aku berjalan di jalan yang penuh dengan duri, aku akan melangkahi duri-duri itu agar tidak terinjak," jawab orang tersebut.

"Itulah takwa," tegas Abu Hurairah.

Ilustrasi yang diberikan Abu Hurairah tersebut dengan jelas menggambarkan bahwa orang yang bertakwa akan selalu berhati-hati dalam kehidupannya.

Orang yang bertakwa akan sangat berhati-hati agar tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Orang yang bertakwa (muttaqin) menyadari bahwa dunia ini dipenuhi 'duri' dalam berbagai rupa, terlebih di tengah zaman yang penuh dengan fitnah dan maksiat ini.

Orang yang bertakwa berupaya istiqamah menjalani perintah Allah demi mendapatkan kebahagiaan akhirat yang ada di 'ujung jalan' kehidupan.

"Sama kiranya dengan perjuangan umat Islam menuju takwa sebagai tujuan akhir Ramadhan. Takwa tersebut kiranya akan terpancar dari kecerahan berpikir dan kecerahan bertindak sepanjang hidup di dunia," pesan Ustaz Abu Hurairah Abdul Salam.

Mari kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk meningkatkan ibadah puasa kita dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

 

 

 

 




Sekali Lagi tentang Nikmatnya Bersabar

Sebelumnya

Anjuran Bayi Menunda Tidur di Waktu Maghrib Hanya Mitos?

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Tadabbur