KEMENTERIAN Kesehatan RI siap menambah tiga vaksin serta dosis tambahan imunisasi wajib bagi anak-anak pada Mei 2022. Hal itu dijelaskan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes dr. Prima Yosephine dalam Seminar Media Pekan Imunisasi Dunia 2022 (18/4/2022).
Penambahan vaksin dan dosis tersebut dijalankan mengingat kondisi cakupan imunisasi dasar rutin yang menurun drastis di Tanah Air, terutama akibat pandemi COVID-19.
Laporan Kemenkes menyebutkan bahwa cakupan imunisasi dasar anak menurun dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2020, angkanya mencapai 84,2 persen. Sedangkan pada tahun 2021, angka tersebut turun menjadi 79,6 persen.
Adapun jumlah anak yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap selama kurun 2019 hingga 2021 adalah 1.714.471 anak. Jumlah tersebut terbilang besar dan berisiko tinggi dalam menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.
Penurunan angka cakupan imunisasi dasar lengkap rutin akan berimbas pada penurunan kekebalan komunitas terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit-penyakit tersebut di antaranya adalah difteri, tetanus, campak, rubella, dan polio.
Demi meningkatkan angka cakupan imunisasi dasar lengkap rutin untuk anak, Kemenkes siap menggelar program Bulan Imunisasi Nasional (BIAN) di bulan Mei 2022.
Dalam BIAN, dua proyek utama yang akan dilaksanakan adalah pemberian imunisasi tambahan dan imunisasi kejar.
Imunisasi wajib tambahan pada bulan Mei 2022 meliputi satu dosis vaksin imunisasi campak rubela kepada anak tanpa memandang status imunisasi sebelumnya. Tanpa melihat riwayat apakah mereka sudah mendapatkannya atau belum.
Dosis tambahan juga akan diberikan pada imunisasi polio suntik atau IPV yaitu IPV 2.
Sedangkan imunisasi kejar adalah pemberian satu atau lebih jenis vaksin bagi anak balita yang belum lengkap imunisasi dasar rutinnya.
Tak hanya imunisasi tambahan, Kemenkes juga akan menambahkan tiga jenis vaksin baru ke dalam imunisasi wajib rutin untuk anak.
"Secara bertahap, guna mencegah PD3I (penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi), pemerintah akan melakukan introduksi vaksin baru secara nasional," ujar dr. Prima.
Vaksin baru yang dimaksud adalah vaksin PCV untuk mencegah radang paru akibat pneumococus, vaksin HPV untuk mencegah kanker leher rahim (kanker serviks), dan vaksin Rotavirus untuk mencegah diare akibat virus Rota.
"Kami sampaikan pesan agar masyarakat mau membawa buah hati mereka untuk mendapat imunisasi lengkap sesuai jadwalnya," kata dr. Prima terkait pentingnya imunisasi dalam melindungi anak sekaligus menjaga populasi lain dari kemungkinan tertular PD3I.
KOMENTAR ANDA