SEMANGAT tak kunjung padam ditunjukkan oleh para desainer muslim tanah air. Pembatasan sosial yang sudah tidak diberlakukan lagi oleh pemerintah seolah melepaskan diri dari belenggu dan simbol kebebasan untuk kembali berekspresi.
Salah satu yang terus menyemangati para desainer dan UMKM lain untuk berdaya adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI. Lewat Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW), Kemendag yang kali ini menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin), ingin memperkenalkan dan mempromosikan produk fesyen muslin Indonesia di pasar global.
"Kayak gurita, kami ingin fesyen Muslim di tanah air besar dan terus berkembang. Jika brand-brandnya sudah semakin mantap, akan mudah kita meraih cita-cita sebagai pusat dari fesyen Muslim dunia. Dan saat ini, kita mulai berlari ke arah itu," kata Miftah Farid, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan RI dalam sambutannya di acara "Road to Jakarta Muslim Fashion Week 2023", di Main Atrium Gandaria City, Jakarta, Jumat (16/4).
Sebagaimana Roadmap Fashion Muslim Indonesia, maka fokus penyelenggaraan JMFW tahun 2022 ini adalah penguatan branding fesyen muslim Indonesia dengan segala potensi, kreativitas, dan inovasi produk.
Sementara itu, pada 2023 targetnya adalah penguatan jejaring kerja (networking) dengan terjun langsung dalam peta fesyen internasional. Lalu, untuk 2024 Indonesia akan mendeklarasikan diri sebagai pusat fesyen muslim dunia, melalui JMFW yang telah menjadi perhelatan internasional.
“Indonesia bukan hanya sebagai pasar fesyen muslim terbesar di dunia. Dengan sumber daya yang dimiliki dan dapat dioptimalkan, Indonesia mempunyai kapasitas menjadi trendsetter, pusat fesyen muslim dunia. Kemendag menginisiasi suatu platform bekerjasama dengan KADIN untuk membuat ekosistem fesyen muslim yang besar supaya kita betul-betul kuat, sustainable, dalam pengembangan fesyen muslim yaitu Jakarta Muslim Fashion Week,” papar Miftah.
Menanggapi ini, Jetty R Jadi selakh Vice Chairwoman Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC), mengatakan jika ingin menjadi gerbong di fesyen muslim dunia, kita harus memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni, melakukan sejumlah riset tentang fesyen dunia. Tanpa itu, fesyen muslim Indonesia tidak akan berkembang.
Mendapat tantangan ini, Irna Mutiara selalu founder Islamic Fashion Institute (IFI) berpendapat, "Busana muslim yang telah menjadi budaya Indonesia akan berkelanjutan menjadi pusat fesyen muslim dunia, apabila didukung dengan industri yang melakukannya dan institusi pendidikan yang mengajarkan ilmunya kepada para pelaku industrinya. Seiring dengan pelaku fesyen muslim di Indonesia yang terus bertumbuh, sehingga semakin dibutuhkan peran institusi pendidikan fesyen muslim dalam menetaskan SDM yang bukan hanya memiliki kreativitas, tetapi juga berkarakter akhlakul karimah".
Kerjasama dengan Sektor Industri
Pada Road to JMFW 2023 terungkap pula kebutuhan para desainer akan kerjasama yang apik dengan semua stakeholder, salah satunya adalah dengan sektor industri yang mampu menghasilkan bahan-bahan berkualitas tinggi untuk dijadikan pakaian muslim yang nyaman. Hal ini disampaikan Istafiana Candarknk, director of KAMI IDEA.
"Untuk go-international, pelaku bisnis membutuhkan kesiapan manajemen organisasi, dan secara kualitas produk juga harus memantaskan diri dengan standar internasional. Mengikuti trade show internasional merupakan salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk mempromosikan produk secara global," kata Istafiana.
"Terkait bahan baku, 10 tahun lalu untuk bahan kerudung kami harus impor. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa pakai produk lokal. Sudah banyak pabrik garmen yang mau berkolaborasi untuk menyediakan bahan yang kami butuhkan. Kalau trend, inspirasi kami tetap mengacu pada trend global, namun kami meleburkan dengan selera lokal karena potensi pasar domestik masih sangat besar," lanjutnya.
Kegiatan Road to JMFW 2023 ini ditutup dengan Trunk Show yang menampilkan ragam gaya modest wear dari brand dan desainer muslim Indonesia yaitu KHANAAN, kami, RAEGITAZORO, Tenun Gaya by Wignyo, L.tru, Najua Yanti, deceusuzan, Irna La Perle,
Reborn29 by Syukriyah Rusydi, dan Sofie.
KOMENTAR ANDA