NAMA Ars-Vita Alamsyah menjadi viral di media sosial karena ia bekerja di SpaceX, perusahaan aerospace milik salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk.
Ars-Vita bekerja di SpaceX sejak 10 Agustus 2021, seperti yang ia tulis dalam keterangan unggahan fotonya berlatar belakang roket SpaceX di kantor pusatnya di California.
"East coast is home and as much I love NY, turned out I have to leave again way sooner than planned. But now I'm one step closer to Mars. Bismillah, first day of the next chapter: SpaceX"
Di SpaceX, Ars-Vita menjabat Supply Chain Reliability Engineer II. Ia bersama tim bertugas untuk memastikan pemberdayaan rantai pasokan dari hulu hingga hilir selalu tersedia dan bisa dipakai dalam pengembangan teknologi eksplorasi luar angkasa, termasuk ke Mars dan sekitarnya.
Sebelum bekerja di SpaceX, Ars-Vita diketahui pernah bekerja di Northrop Grumman pada tahun 2017 hingga 2020. Northrop Grumman merupakan perusahaan teknologi kedirgantaraan dan pertahanan multinasional Amerika. Perusahaan ini adalah salah satu produsen senjata dan penyedia teknologi militer terbesar di dunia.
Ars-Vita konsisten membangun kariernya di bidang industri teknologi canggih di Negeri Paman Sam. Keahlian Ars-Vita meliputi manajemen proyek, optimasi rantai pasokan, juga analisis logistik.
Ia memang bercita-cita ingin berkiprah di bidang teknologi. Karena itulah riwayat pendidikannya tidak pernah keluar 'jalur'.
Ars-Vita meraih gelar master di bidang Suppy Chain Management dari universitas bergengsi MIT (Massachusetts Institute of Technology) setelah lulus S1 bidang Mechanical Engineering dari University of Maryland, keduanya di Amerika Serikat.
Ars-Vita mengaku bekerja di SpaceX sesungguhnya bukanlah hal pertama yang ia targetkan. Namun tentu saja ia sangat senang ketika menjadi bagian dari SpaceX.
"Sejak kecil, saya senang sekali melihat bagaimana sebuah benda dirakit dan dibuat. Saya sangat terinspirasi oleh kakek saya yang seorang insinyur mesin," ujar Ars-Vita tentang ketertarikannya pada teknologi, seperti dilansir VOA Indonesia.
"Saya ingin menjadi bagian dari sebuah inovasi besar, menyelesaikan masalah yang kompleks, dan melihat perkembangan teknologi maju. Itulah mengapa saya ada di sini," ujarnya lagi.
Meskipun saat ini semakin banyak perempuan berkiprah di ranah teknologi, Ars-Vita melihat bidang ini masih didominasi laki-laki.
"Tantangannya adalah bagaimana meyakinkan dan membuktikan bahwa kita (perempuan) mampu memberikan hasil. Sangat penting memiliki kepercayaan diri untuk memastikan pekerjaan kita berharga dan setara dengan apa yang dikerjakan para rekan kerja laki-laki," ungkap Ars-Vita.
Menurutnya, kunci di balik kesuksesan seorang perempuan adalah terus membangun keyakinan akan kemampuan diri.
Kepercayaan diri itu tak hanya dihadirkan Ars-Vita dalam pekerjaannya tapi juga dalam membawakan dirinya sebagai representasi Muslimah berhijab.
"Saya tidak pernah takut untuk jujur tentang diri saya apa adanya, bahwa saya berhijab dan berbeda dari yang lain," kata Ars-Vita.
Tak jarang ia pun menjelaskan tentang hijab sebagai penutup kepala yang diwajibkan bagi perempuan Muslim.
Ia juga menjelaskan sekilas tentang Islam kepada mereka yang belum tahu sama sekali dan tidak merasa tersinggung sedikit pun dengan tanggapan mereka.
"Saya justru senang mempunyai kesempatan untuk berbagi tentang kepercayaan saya," katanya.
Dilihat dari laman media sosialnya, diaspora muda berhijab ini memiliki jiwa petualang di balik keseriusannya berkarier di bidang teknologi.
Ia adalah seorang traveler yang menyukai petualangan di alam terbuka. Mengisi waktu luang, ia kerap berkumpul bersama para sahabatnya, baik sesama diaspora maupun dengan mahasiswa lain di kampus.
KOMENTAR ANDA