Threelogy by SMKN 3 Blitar mengusung koleksi
Threelogy by SMKN 3 Blitar mengusung koleksi "Rubic" yang penuh eksplorasi dalam urban casual style/ Foto: FARAH
KOMENTAR

SISWA Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semakin menunjukkan kebolehan mereka dalam berkarya. Salah satunya dalam bidang desain fesyen, karya para siswa SMK ternyata tak kalah menawan dari para senior mereka.

Pada hari kedua pelaksanaan MUFFEST+ 2022 pada 22 April 2022 di Grand Ballroom Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, giliran SMKN 3 Blitar mempresentasikan busana karya mereka di panggung utama.

Threelogy by SMKN 3 Blitar mengusung koleksi "Rubic" yang penuh eksplorasi dalam urban casual style.

Terinspirasi dari kubus rubik yang merupakan permainan teka-teki mekanik berbentuk kotak dan kotak-kotak kecil di dalamnya.

Inspirasi tersebut diwujudkan dalam busana dengan bentuk kotak-kotak seperti yang terdapat dalam rubik, terlihat dari teknik quilting pada busana.

Ada pula saku dan tali yang diartikan bersifat menjelajah terhadap keunikan setiap model busana. Gaya penjelajah dieskplorasi dengan berbagai unsur techno yang unik dan eksentrik.

Koleksi “Rubic” dari para siswa SMKN 3 Blitar ini menghadirkan perpaduan warna yang tidak lazim, permainan tekstur, serta motif yang mendominasi. Motif busana terinspirasi dari elemen digital yang diterjemahkan ke dalam gaya arty off-beat dengan tampilan sporty.

Busana yang ditampilkan di main stage MUFFEST+ 2022 ini bersiluet oversize dalam bentuk kulot dan outer.

Menggunakan bahan katun madina, lurik tradisional, tafetta, dan tule, delapan look “Rubic” hadir dalam warna-warna hitam, abu-abu tua, emas, tosca, serta ungu tua.

SMKN 3 Blitar sebelumnya telah sukses menggelar Blitar Beauty, Food & Fashion Festival tahun 2018 sebagai sarana promosi karya para siswanya sekaligus promosi pariwisata kota Blitar.

Dari laman resmi SMKN 3 Blitar, diketahui bahwa program keahlian Tata Busana telah memiliki standar kompetensi yang dipersyaratkan pada tingkat nasional dan internasional. Lulusan Tata Busana SMKN 3 Blitar sebagian besar bekerja pada industri pakaian dalam negeri maupun luar negeri (55,3 persen).

Dalam melaksanakan kegiatan program keahlian ini, siswa mendapat dukungan dari guru yang berkompeten, tempat praktik yang luas sesuai standar kurikulum, dukungan dana yang memadai, serta institusi relasi yang siap menerima para siswa untuk mengembangkan kompetensi melalui Praktik Kerja industri (Prakerin).

SMK, Bisa!




Hannie Hananto Bidik Pasar Afrika untuk Wastra Nusantara Go Global

Sebelumnya

Tren Terkini Kecantikan: Perawatan Gigi yang Jadi Sorotan, Terinspirasi dari Senyum Menawan Song Hye Kyo dan Zendaya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga