Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SAAT anak menginjak usia remaja, perilaku mereka terkadang membuat orangtua serba salah. Merasa sudah baik-baik saja dan kebutuhannya terpenuhi dengan benar, tapi tetap saja ada yang salah.

Terkadang muncul pertanyaan, "Apa sih yang sebenarnya remaja butuhkan dari orangtua?" Didengarkan, sudah. Dipenuhi kebutuhannya, juga sudah. Tapi tetap saja mereka melakukan pemberontakan.

"Orangtua memiliki rasa kepemilikan yang besar kepada anak, karena dari kecil sudah mengasuh dan mendidkknya. Namun ketika dewasa, anak mengenal banyak orang dan pada akhirnya kualitas hubungan berkurang, ada perbedaan harapan yang pada sebagian keluarga hal ini menjadi permasalahan besar," kata Psikolog Anak dan Keluarga, Irma Gustiana, mengutip Moms Daily.

Komunikasi rutin yang dibangun ternyata juga tidak langsung menunjukkan bahwa hubungan antar orangtua dan anak baik-baik saja. Apalagi kalau komunikasi tersebut ternyata tidak dimengerti anak.

Lalu harus bagaimana? Irma menjelaskan, sebenarnya ada beberapa hal yang dibutuhkan anak remaja dari orangtuanya, yaitu:

1. Komunikasi yang efektif antara orangtua dan anak

Tidak hanya seberapa sering orangtua dan anak berkomunikasi, tapi seberapa efektifnya komunikasi yang terbangun, menjadi hal utama dalam hubungan yang baik.

"Baik orangtua maupun anak ketika membangun komunikasi efektif diharapkan tidak baperan dan sama-sama saling melengkapi," ujar psikolag dari Ruang Tumbuh itu.

2. Terbuka tentang seks edukasi

Bagi sebagian keluarga, edukasi seks masih dianggap tabu. Padahal, seharusnya orangtua lebih terbuka, karena ternyata anak remaja menginginkan orangtua menjadi "guru" pertama yang mengajarkan mereka tentang pendidikan seks, daripada anak mendapatkan informasi yang salah.

"Anak tumbuh remaja berarti sudah masuk masa pubertas. Ada risiko-risiko seperti kehamilan dan pergaulan bebas yang bisa dengan mudah terjadi jika anak tidak memiliki pendidikan seks yang cukup. Jadi penting bagi orangtua untuk mengenalkan perilaku seksual dan risikonya kepada remaja," ucap Irma.

Ingat, role model dari kedua orangtua, Ayah dan Ibu, sangat penting bagi anak ketika memilih pasangannya kelak.

3. Belajar mendengarkan

Tidak hanya orangtua yang ingin didengar, anak pun demikian. Ketika mereka datang dengan sebuah permasalahan, yang dibutuhkan bukanlah komentar, tapi sikap mendengarkan yang baik.

"Sejatinya ketika anak beranjak remaja, mereka tahu apa yang harus dilakukan saat ada masalah. Tapi, mereka membutuhkan sosok orangtua sebagai orang yang pertama mengerti keadaannya," lanjut Irma.

4. Apresiasi apapun hasil yang didapat oleh anak

Anak juga ingin diapresiasi atas hasil yang didapat, baik maupun buruk. Dengan begitu akan memunculkan motivasi internal untuk lebih baik lagi ke depannya.

"Segini aja saya diapresiasi, loh. Berarti next saya harus lebih baik lagi. Mereka tahu bahwa orangtua sangat mensupport apapun hasilnya. Jadi, hadir, dengarkan, rangkul, kemudian bantu anak untuk menyelesaikan masalahnya," sarannya.

Kesalahan yang paling sering dilakukan orangtua adalah berkomunikasi tapi tidak memahami. Banyak memberikan masukan, saran ataupun ide kepada anak, tapi ternyata tidak tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan si remaja.

Anak remaja pada dasarnya mengharapkan orangtua lebih terbuka, memahami apa kebutuhan anak, jangan cepat marah saat anak ada masalah, hargai pendapat anak, dan jangan suka membandingkan.

Anak lebih senang untuk diajak berdiskusi saat ada masalah, karena di situlah mereka dapat menunjukkan seberapa besar kemampuannya untuk menyelesaikan masalah (problem solving).

 




Nilai Rapor Menurun, Berikut Cara Ayah Bunda Menegur Si Kecil Agar Termotivasi

Sebelumnya

Mengatasi Kekhawatiran Orang Tua Saat Melepas Anak dari SD ke SMP

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting