Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MARAH, perasaan ini pasti dimiliki setiap manusia. Marah-marah juga merupakan hal yang wajar. Kemarahan biasanya muncul saat seseorang sedang kelelahan.

Tapi, apa jadinya jika amarah seringkali keluar tanpa diketahui sebabnya. Apakah sudah menjadi tabiat atau ada masalah kesehatan mental yang sedang terjadi?

Penyebab orang marah-marah umumnya karena merasa diremehkan, diperlakukan tidak adil, disakiti, terancam, diserang, gagal mencapai tujuan, frustasi, tidak berdaya, atau putus asa.

Ketika seseorang marah selepas merespons situasi negatif, tubuhnya akan melepaskan hormon adrenalin. Setelah itu, otot-otot tubuh akan menegang, detak jantung meningkat, dan tekanan darah melonjak. Kondisi ini membuat wajah atau telapak tangan memerah.

Biasanya orang mengekspresikan marahnya dengan diam, menarik diri, atau mengabaikan biang kemarahan. Namun ada pula yang mengumpat, berteriak, menggertak, berbicara kasar, bahkan mengancam.

Jika sudah keterlaluan, ada orang yang memukul orang lain untuk melampuaskan amarahnya, melempar benda, atau merusak benda di sekitarnya. Dan bahkan menyakiti diri sendiri.

Kapan Perlu Diwaspadai?

Selain beberapa faktor yang telah disebutkan di atas, kemarahan muncul bisa juga disebabkan oleh masalah fisik dan mental, seperti:

- Kurang tidur.
- Gangguan kecemasan. Masalah kesehatan mental ini bisa membuat seseorang marah sampai meledak-ledak tanpa sebab.
- Depresi.
- Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive disorder/OCD).
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan hiperaktif, haus perhatian, impulsif, dan mudah marah.
- Oppositional defiant disorder. Gangguan perilaku ini kerap menyerang remaja, ditandai dengan suka memberontak, membantah, dan gampang marah.
- Gangguan bilolar, ditandai dengan mudah marah, agresif, dan suasana hati mudah berubah dalam waktu singkat.
- Gangguan eksplosif intermitten, penderita cenderung mudah marah, agresif, menyerang secara fisik, dan tidak segan melakukan kekerasan.
- Bonderline personality disorder, gangguan kepribadian yang membuat penderitanya mudah marah ketika merasa diabaikan.
- Gangguan dyaphoric pramenstruasi, mudah marah dan perubahan suasana hati ekstren bisa muncul jika wanita merasakan perubahan hormon jelang menstruasi.

Saat kebiasaan mudah marah itu susah dikontrol, perlu kiranya mencari bantuan profesional karena bisa memengaruhi hubungan dengan orang sekitar, sampai memicu kekerasan.

Kebiasaan ini juga tidak sehat secara fisik, karena berisiko meningkatkan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, tukak lambung, hingga stroke.

 




Masakan Mudah Gosong, Sudahkah Bunda Lakukan 6 Langkah Ini?

Sebelumnya

Tips Menikmati Akhir Pekan ‘Anti-Boring’ Bersama Keluarga

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family