SETIAP orangtua pasti menginginkan hal yang sama untuk anak-anaknya, seperti tumbuh sehat, cerdas, sukses, dan bahagia. Tapi, bisakan kita sebagai orangtua mengontrol kebahagiaan anak?
Menurut Bob Murray, PhD, penulis buku "Raising an Optimistic Child: A Proven Plan for Depression-Proofing Young Children-For Life", faktor genetik mungkin memainkan peran penting, tapi genetik seseorang juga mudah dibentuk serta diaktifkan, bahkan dimatikan, tergantung dari lingkungannya.
Pendapat ini jelas menunjukkan bahwa anak-anak yang bahagia adalah produk dari orangtua yang bahagia pula, terlepas dari genetiknya. Dengan begitu, anak yang tumbuh dengan rasa bahagia dapat diciptakan oleh para orangtua, namun tidak hanya dengan menuruti semua keinginannya.
Menurut praktisi psikoterapi anak Katie Hurley, ada 7 rahasia yang membuat anak tumbuh bahagia:
1. Makan tepat waktu
Kedengarannya simpel, ya! Tapi saat anak lapar, mereka akan jadi uring-uringan dan suka berteriak. Makanya, mulai sekarang coba atur jadwal makan yang baik agar pertumbuhan badan dan otaknya ikut baik.
2. Tidur teratur
Biasanya, jam tidur anak lebih banyak dari orang dewasa namun belum tentu semuanya berkualitas. Anak-anak harus belajar bagaimana untuk tidur. Nah, tugas orangtua mengajarkan tidur cukup dan teratur dan jadi kebiasaan hingga mereka dewasa.
Saat tidurnya cukup, anak-anak akan siap menghadapi harinya dan tentu mereka akan lebih bahagia.
3. Bermain sepuasnya
Jangan batasi anak dengan segala macam aturan saat mereka bermain. Misalnya, boleh main asal tidak membuat baju kotor.
Bebaskan saja, asalkan tidak membahayakannya. Sebab bermain itu bagus bagi jiwa anak.
4. Bebas berekspresi
Anak kecil biasa berteriak, marah, atau menangis saat sakit dan sedih. Atau ada juga yang menghentakkan kaki dan lari berputar-putar saat ia sedang kesal. Itulah cara 'primitif' anak untuk mengekspresikan emosinya.
Orangtua, saat mereka berperilaku demian jangan langsung memarahi atau mempermalukan. Kasih mereka waktu untuk melampiaskan emosinya. Setelah beberapa saat, tawarkan bantuan untuk menyudahi emosinya itu.
5. Biarkan mereka memilih
Anak-anak memiliki sedikit kendali atas hidup mereka. Hampir sebagian besar orangtua punya kontrol atas dirinya. Namun sesekali, berikan mereka kuasa. Misalnya untuk memilih pakaian sendiri, memilih menu makanan sendiri, atau tanyakan apa yang ingin mereka kerjakan.
Intinya, beri mereka kesempatan untuk memutuskan apa yang diinginkannya.
6. Biarkan mereka bicara
Luangkan banyak waktu untuk mendengar celotehannya, karena dengan begitu ia akan merasa terhubung dan dekat dengan orangtuanya. Percaya atau tidak, hal itu bisa membuat anak bahagia.
7. Cinta tanpa isyarat
Berikan cinta sejati Anda sebagai orangtua kepada anak. Cinta tanpa isyarat akan membuat anak bahagia. Coba untuk tidak mengatakan atau memberi syarat kepadanya. Contohnya, saat Anda mengingatkan anak untuk tidak melompat, namun anak ngeyel dan akhirnya terjatuh, tidak perlu Anda mengucapkan, "Kan, sudah mama bilang jangan lompat-lompatan, nanti jatuh. Akhirnya, jatuh kan. Nggak nurut, sih!"
Cukuplah orangtua mendekati dan membantunya untuk bangun kembali atau mengobati luka. Dukung apapun yang dilakukan, dengan begitu mereka akan mengambil risiko yang menyehatkan.
Orangtua, ajarkan pula anak untuk berterima kasih dan bersyukur. Salah satu cara menumbuhkan rasa syukurnya adalah dengan membiasakan berdoa setiap pagi atau malam ketika hendak tidur. Tidak hanya menjadikan anak bahagia, namun ia akan mensyukuri segala nikmat yang sudah didapatnya pada hari itu.
KOMENTAR ANDA