Pimpinan Ponpes Darunnajah Dr. KH. Sofwan Manaf bertukar cendera mata dengan perwakilan Nottinghamshire Band Staff Sergeant Andy Garner/ Foto: Ist
Pimpinan Ponpes Darunnajah Dr. KH. Sofwan Manaf bertukar cendera mata dengan perwakilan Nottinghamshire Band Staff Sergeant Andy Garner/ Foto: Ist
KOMENTAR

BAND militer asing masuk pesantren? Mungkin hanya ada di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan.

Dalam rangka memperingati Queen's Platinum Jubilee atau 70 tahun tahta Ratu Elizabeth II, UK Military Band-Nottinghamshire Band of the Royal Engineers berkunjung ke Pondok Pesantren Darunnajah, Senin (30/5/2022). Kedatangan band militer ini didampingi Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.

Kedatangan 10 personel band asal Inggris itu ke Darunnajah merupakan bagian dari rangkaian kunjungan mereka ke Indonesia pada 29 Mei hingga 1 Juni 2022. Termasuk memeriahkan perayaan pesta ulang tahun Sang Ratu pada 31 Mei.

Band militer Inggris ini membawakan sejumlah lagu di antaranya Indonesia Raya, God Save The Queen, Army of the Nile, Havana, dan The Acrobat—solo trombon yang dibawakan musisi Elizabeth Pearce.

Alat musik dalam band ini meliputi dua cornets, dua clarines, satu tenor saxophone, dua trombones, satu bass trombone, satu bariton saxophone, dan satu French horn.

Di Inggris, tradisi musik ini sudah dimulai sejak tahun 1557. Saat ini ada lima band divisi Rumah Tangga yang melayani keluarga kerajaan, delapan band regional, dan 20 band cadangan militer yang ada di Inggris dan di seluruh dunia. Salah satunya adalah Nottinghamshire Band Royal Engineers dari Nottinghamshire.

"Menandai 70 tahun pengabdian Yang Mulia Ratu Elizabeth II untuk masyarakat Inggris, ini benar-benar kesempatan baik bagi Inggris untuk merayakan kemitraan kami dengan Indonesia, termasuk dengan para siswa pesantren Darunnajah," ujar Dubes Owen Jenkins dalam sambutannya.

Owen menilai Darunnajah berhasil mengajarkan pemahaman yang baik kepada generasi muda Muslim Indonesia. Ia berharap para santri memiliki pengalaman mengesankan setelah menyaksikan aksi 10 personel band Angkatan Darat Inggris tersebut.

Mewakili Nottinghamshire Band of the Royal Engineers, Staff Sergeant Andy Garner (drum major) menyampaikan rasa gembira karena band tersebut bisa berkunjung ke Indonesia untuk pertama kali.

"Ini merupakan sebuah kehormatan besar untuk mewakili Angkatan Darat Inggris dan Band Nottinghamshire of the Royal Engineers. Musik adalah bahasa internasional dan kami berharap apa yang kami lakukan membawa banyak kegembiraan bagi mereka yang menyaksikan, seperti halnya kami yang sangat senang tampil di sini," kata Andy.

Hal senada juga diungkapkan Pimpinan Ponpes Darunnajah Dr. KH. Sofwan Manaf.

"Kami berharap para siswa dapat terinspirasi oleh penampilan band militer Inggris dan saya harap para siswa terhibur."

"Segala puji bagi Allah, pondok pesantren Darunnajah telah memiliki hubungan erat dengan Inggris selama lebih dari 16 tahun," kata KH. Sofwan.

Acara penampilan musik yang berlangsung di ruang serbaguna Darunnajah tersebut kemudian diikuti ramah tamah antara para personel band dengan para santri.

Sejarah Panjang Persahabatan Darunnajah & Kedutaan Besar Inggris

Dilansir situs resmi Pondok Pesantren Darunnajah, pesantren yang berlokasi di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan ini memang memiliki sejarah panjang dalam kerja sama dengan Kedutaan Besar Inggris serta British Council. Hubungan erat tersebut diprakarsai Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang mengunjungi Darunnajah pada tahun 2006.

Ponpes Darunnajah bersama British Council dan Kedubes Inggris telah menyelenggarakan kerja sama dalam bidang kewirausahaan, pemahaman lintas budaya, serta pengajaran bahasa Inggris melalui program Connecting Classroom, Global Xchange, dan Islamic School Support Network (ISSN).

Dalam Connecting Classroom, Darunnajah berkesempatan menjalin kerja sama dengan sekolah di Yorkshire dan Birmingham yang merupakan mitra British Council. Kemitraan antarsekolah lintas benua tersebut terus berlanjut meskipun program Connecting Classroom telah berakhir.

Di antara tujuan dari program ini adalah membangun pemahaman tentang isu seputar pendidikan dan toleransi terhadap perbedaan budaya.

Tak hanya bagi para santri, Darunnajah juga bekerja sama dengan Kedutaan Inggris untuk program pelatihan keterampilan melalui Global Xchange. Sebuah program pertukaran kaum muda berusia 18-25 tahun dari Inggris dan Indonesia dalam kurun 6 bulan untuk tinggal bersama keluarga angkat dan menjadi sukarelawan di komunitas lokal.




Indonesia Raih “Best Tourism Villages 2024" UN Tourism untuk Desa Wisata dengan Sertifikat Berkelanjutan

Sebelumnya

Konten Pornografi Anak Kian Marak, Kementerian PPPA Dorong Perlindungan Anak Korban Eksploitasi Digital

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News