MANUSIA hidup di dunia ini dalam keadaan susah payah. Tengoklah ke kanan dan kiri, kita tidak melihat kecuali orang-orang yang mengalami musibah, dan tidak menyaksikan kecuali orang-orang yang sedang mengeluh.
Umat muslim sendiri selalu diajarkan untuk berkeluh kesah kepada Sang Khalik, Allah SWT. Memang, mengeluh dalam Al Quran tidak banyak disebutkan, tapi beberapa di antaranya mengajarkan untuk menemukan solusi dari keluh kesahnya itu.
"Sesungguhnya manusia diciptakan sukanya berkeluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan, ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang senantiasa mendirikan shalat." (Qs Al-Ma'arii: 19-22)
Sifat keluh kesah pada diri manusia sesungguhnya akan dapat terobati dan terkurangi, bahkan energi negatif dari sifat itu bisa diubah menjadi energi positif, salah satunya dengan membaca Al Quran.
Membaca firman Allah tentu akan mendapatkan banyak jawaban atas setiap masalah yang dihadapi.
"Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran. Sesungguhnya (Al Quran itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman." (Qs Hud:17)
"Bahwa Al Quran ini kitab suci yang tidak ada keragu-raguan di dalamnya petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa." (Qs Al Baqarah: 2)
Jadi, mari kita kembalikan semuanya kepada Allah. Buka, baca, dan pahami semua firman-firman-Nya. Temukan jawaban atas semua keraguan dan kegundahan hati.
Ketika kamu bertanya, "Mengapa aku diuji?"
Allah SWT memberikan jawaban, firman-Nya:
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “Kami telah beriman”, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Qs Al-Ankabut : 2-3)
Lalu ketika kamu bertanya, "Mengapa ujiannya seberat ini?" Maka Al Quran akan menjawabnya:
"Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (Qs Al Baqarah: 286)
Saat apa yang diharapkan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, kamu bertanya, "Mengapa aku tidak mendapatkan apa yang aku idam-idamkan?"
Maka, ini jawaban Al Quran: "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui." (Qs Al Baqarah: 216)
Dan ketika kamu frustasi, Al Quranul Karim menjawabnya, "Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman." (Qs Al Imran: 139)
"Bagaimana aku harus menghadapinya?"
Dan dalam surat Al Baqarah ayat 45 Allah berfirman: "Dan mintalah pertolongan (kepada Allah SWT) dengan jalan sabar dan mengerjakan shalat dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyu."
"Apa yang aku dapat dari semua ini?"
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'mun, diri, harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka." (Qs At Taubah: 111)
"Dan kepada siapa aku berharap?" Surat At Taubah: 129 menjawabnya, "Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakal."
Saat hati tak tenang, temukan jawabannya dalam Surat Ar-Ra'd: 28: "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram."
Kemudian, bolehkah berputus asa? Ini jawabannya: "Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (Qs Yusuf: 87)
"Kenapa tak seorang pun yang mau memberi dan membantuku?"
Inilah jawabannya: "Berdoalah kepada Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu... "
KOMENTAR ANDA