KITA mungkin tak mengenal Emmeril Kahn Mumtadz secara personal. Namun kisah hilangnya putra sulung Gubernur Jawa Barat itu benar-benar membuat kita terhenyak dan berduka.
Tak hanya ketegaran Kang Emil dan Teh Cinta yang dipuji banyak orang, sosok Eril juga menyita perhatian kita.
Banyak testimoni yang diungkapkan orang-orang dekatnya yang menyatakan betapa Eril adalah pribadi yang cerdas, santun, bersahaja, pekerja keras, berpikiran positif, penuh empati terhadap orang yang kesusahan, dan giat beramal jariyah.
Salah satunya adalah kepemimpinannya di Jabar Bergerak Zillenial, wadah aktivitas sosial bagi generasi muda dan remaja di Jawa Barat untuk bergerak aktif membantu kaum duafa dan orang-orang terdampak pandemi, termasuk juga dalam bidang pendidikan.
Di usia muda, ia telah membangun jaringan pertemanan yang luas. Dan semua kesibukan positif itu didukung 100 persen oleh keluarga tercinta, terutama ayah dan ibunya.
Mempunyai jaringan pertemanan yang luas sudah tentu menjadi hal positif. Dalam agama Islam, memperluas tali silaturahim adalah hal yang dianjurkan. Pertemanan yang terjalin baik juga bisa menjadi pintu masuk untuk berbagai rezeki yang tidak terduga.
Namun demikian, untuk urusan inner circle yang notabene merupakan lingkaran orang-orang terdekat, sejatinya tak perlu dihuni banyak kepala. Yang terpenting, mereka mampu menjadi support system paling utama; penguat di kala kita lemah dan pemandu saat kita tersesat.
Kita tak butuh banyak kepala dalam lingkaran paling dekat itu, namun pastikan 8 tipe orang ini sudah ada di dalam inner circle kita. Satu sahabat sejati mungkin saja memiliki lebih dari satu karakter yang kita butuhkan.
Pastikan delapan tipe orang ini masuk ke dalam inner circle kita. Dengan demikian, hari-hari kita hanya akan diisi dengan aktivitas positif dan tentunya bebas dari toxic relationship.
1# Pekerja keras yang mengadopsi nilai-nilai yang sama dengan kita
Ketika kita memiliki seorang tipe pekerja keras yang menaati nilai-nilai yang sama, maka tercipta rasa saling menghormati dan kita tak segan untuk saling menyemangati. Mulai dari urusan pekerjaan, rumah tangga, parenting, hingga bisnis, kita bisa saling belajar dari pengalaman masing-masing.
2# Konektor super
Dia seolah mengenal semua orang dan semua orang mengenalnya. Dia dapat mengenalkan kita kepada banyak orang yang tentunya bisa membawa kebaikan kepada kita.
3# Pemotivasi ulung
Dia adalah pendukung terbesar kita yang selalu percaya bahwa kita bisa melakukan hal-hal besar. Dia mendorong kita untuk bisa berpikir out of the box dan tidak takut mencoba hal baru.
4# Recharger
Dia adalah seseorang yang kita hubungi saat kita butuh dorongan energi dan inspirasi. Saat kita sedih, dia bisa mengajak kita melihat tujuan yang lebih luas dari sekadar kegagalan yang kita alami. Dia me-recharge kita untuk kembali berenergi.
5# Mentor
Dia adalah orang yang punya lebih banyak pengalaman, tak hanya dalam kesuksesan tapi juga bagaimana bangkit dari kegagalan. Dia seolah punya semua jawaban dari pertanyaan kita. Tak terkecuali yang berkaitan dengan urusan profesional. Dia bisa memberi kritik membangun dan mendampingi kita saat mengambil berbagai keputusan strategis.
6# Komunitas
Komunitas—terutama terkait hobi atau bidang yang menjadi passion yang kita tekuni, juga bisa menjadi inner circle karena intensitas pertemuan yang rutin. Inilah yang menjadikan me time kita menjadi kian bermakna.
7# Pemilik beragam perspektif
Dia akan membuka mata kita tentang berbagai pemikiran baru yang belum pernah kita tahu. Kita mungkin dua kutub yang berbeda-tak ada satu pun jalan yang pernah kita lalui bersama (tempat tinggal, lembaga pendidikan, jaringan, dll), namun dia sangat hebat dalam kehidupannya. Meski kadang kita merasa sakit hati, kita tahu dia selalu jujur saat bicara blak-blakan dan itu benar adanya.
8# Alarm untuk urusan dunia
Dia akan menarik kita sejenak menepi dari segala kesibukan duniawi. Dia adalah sosok yang mengajak kita untuk selalu mengingat bahwa dunia hanyalah persinggahan sementara, bukan tujuan yang abadi. Dia yang membuat kita selalu mendekat kepada Sang Khalik dan mengejar keridhaan Allah dalam setiap langkah kehidupan. Dengan demikian, hidup kita menjadi seimbang dan lebih tenang.
KOMENTAR ANDA